Kepala BP Batam Lepas Pelayanan Perdana Direct Call Kargo SITC Batam-China

Kepala BP Batam, Muhammad Rudi (ketiga dari kiri) menekan tombol sirine tanda dibukanya pelayanan rute direct call Batam-China di Terminal Peti Kemas (TPK) Batu Ampar. (Foto:Irvan Fanani/Ulasan.co)

BATAM – Badan Pengusahaan (BP) Batam bersama PT Persero Batam terus melakukan terobosan besar ekspor impor dari Pelabuhan Batu Ampar ke berbagai pelabuhan global.

Salah satu teobosan itu membuka layanan rute baru direct call Batam-China yang mulai beroperasi hari ini, Ahad 31 Maret 2024.

Pelayanan kargo internasional tersebut ditandai dengan menekan tombol sirine yang dilakukan oleh, Kepala BP Batam, Muhammad Rudi.

Rudi melepas secara langsung pelayanan internasional perdana kapal kargo MV SITC Hakata rute Batam-China.

Direktur Utama PT Persero Batam, Arham S. Torik mengatakan, kapal milik perusahaan pelayaran global yang berbasis di Hongkong itu akan berjalan secara reguler yakni sekali dalam seminggu.

“Alhamdulillah ini akan menjadi agenda rutin kunjungan setiap minggunya dari kapal SITC Hakata ini. Ada tiga kapal SITC yang bergiliran melakukan bongkar buat di terminal peti kemas (TPK) Batu Ampar setiap minggunya,” ujar Arham.

Dia menyebutkan, bahwa terobosan baru ini tidak terlepas dari kolaborasi antara PT Persero Batam selaku pengelola TPK Batu Ampar dan BP Batam.

“Untuk tahap awal hari ini kita menurunkan sebanyak 168 kontainer dari China yang tiba di Pelabuhan Batu Ampar siang tadi Kemudian dari Batam menuju China, kapal ini akan mengangkut 100 kontainer milik PT Ecogreen Oleochemicals,” kata Arham.

Arham juga menyebutkan bahwa sudah ada lima perusahaan ekspor lainnya yang akan bergabung dalam pelayaran langsung Batam-China tersebut.

“Dengan adanya direct call Batam-China ini akan menurunkan biaya logistik Batam ke Singapura hingga USD 600 per kontainer. Sehingga tidak perlu lagi mengeluarkan biaya transhipment di Singapura,” ungkapnya.

Arham menambahkan, pengembangan infrasturuktur di PTK Batu Ampar terus dilakukan. Pada tahap I tahun ini pelabuhan Batu Ampar telah mengoperasikan satu unit STS Crane, dan dua unit harbour mobile crane (HMC) untuk melayani aktivitas bongkar muat peti kemas.

“Selanjutnya untuk tahap dua di tahun 2025 akan didatangkan 4 unit STS Crane sehingga total ada 5 unit STS dan 12 RTG. Kita juga akan memperluas area dermaga menjadi total 12 hektar,” jelas dia.

Sementara itu, Kepala BP Batam, Muhammad Rudi mengatakan, pelayaran langsung tersebut harus dimanfaatkan dengan maksimal.

Rudi menilai, hal ini akan memberikan dampak positif terhadap aktivitas ekspor dan impor Kota Batam ke depan.

“Kalau hari ini baru ada 100 kontainer lebih dari sini, nanti seluruh perusahaan yang ada akan kita ajak untuk komunikasi, agar mereka tahu dan yakin bahwa Batam sudah bisa direct ke China,” ujar Rudi.

Rudi menekankan, bahwa BP Batam berkomitmen untuk terus menggesa pembangunan serta pengembangan TPK Batu Ampar, agar mampu bersaing dengan pelabuhan modern lainnya.

“Akses menuju ke Pelabuhan Batu Ampar juga terus kita bangun dan perbaiki. Sehingga, pelabuhan ini nantinya sudah siap untuk bersaing dan melayani bongkar muat berstandar internasional,” ucap Rudi.

Pihaknya juga berharap, dengan adanya pelayaran langsung ini semakin meningkatkan konektivitas dan produktivitas TPK Batu Ampar

“Prosesnya harus lebih mudah ke depan dan kontrolnya harus diperketat sehingga Batam menjadi lebih maju, termasuk dalam aktivitas bongkar muat,” jelasnya.

Untuk diketahui, kapal MV SITC Hakata memiliki panjang 162 meter dan lebar atau 26 meter. Kapal ini memiliki kapasitas 1.032 TEUs atau dapat memuat sebanyak 1.032 kontainer ukuran 20 kaki.