Kepri dan Johor Jajaki Kolaborasi Cross Border Tourism

Kepri dan Johor
Konsul Jenderal RI di Johor Bahru, Sigit S Widiyanto (kiri), Kadispar Provinsi Kepri, Guntur Sakti (tengah) dan Pengerusi Jawatankuasa Perpaduan, Warisan dan Budaya Negeri Johor, YB Tuan Raven Kumar Krishnasamy (kanan). (Foto: Irvan Fanani)

BATAM – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) akan berkolaborasi dengan Pemerintah Negara Bagian Johor, Malaysia, dalam bidang pariwisata lintas batas negara atau cross border tourism.

Hal tersebut diungkapkan Pengerusi Jawatankuasa Perpaduan, Warisan dan Budaya Negeri Johor, YB Tuan Raven Kumar Krishnasamy saat menghadiri gala dinner sekaligus peresmian event Welcome To Johor Travel Expo 2024 di The Next Level Koffie & Bar, Kota Batam, Kamis 18 Juli 2024.

“Event ini merupakan bagian untuk menjajaki kerja sama antara kedua wilayah dalam bidang kebudayaan dan pariwisata,” ujarnya.

Raven menjelaskan, Welcome To Johor Travel Expo 2024  berlangsung mulai tanggal 19-21 Juli 2024 di Grand Batam Mall, dengan memamerkan belasan booth yang menawarkan berbagai paket perjalanan, khususnya paket perjalanan kesehatan dan akomodasi.

“Total ada 16 peserta yang berpartisipsi dalam pameran ini, diantara yakni Tourism Johor, Medeseri Edina Sdn Bhd, Gleneagles Hospital Johor, Skyhill Clinic Sdn Bhd, Bayu Balau Beach Resort, Columbia Asia Hospital, Thistle Hotel dan Kensington Green Specialist Centre,” ucapnya.

Event tersebut juga merupakan upaya untuk mempromosikan Negara Bagian Johor di tingkat internasional khususnya di Kepulauan Riau guna meningkatkan jumlah wisatawan.

Tak hanya itu, event ini merupakan salah satu bentuk inisiatif untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat dan industri dalam upaya menghidupkan kembali industri pariwisata di Negara Bagian Johor.

“Seperti yang diketahui, bahwa wisatawan asal Indonesia khususnya Batam dan Kepri telah berkontribusi besar terhadap angka kunjungan wisman di Johor. Mereka datang untuk berbelanja serta menikmati atraksi wisata yang ada di Johor Bahru,” kata Raven.

“Dengan dibukanya kembali Terminal Feri Tanjung Belungkor dan Tanjung Pengelih ke Batam, diharapkan juga dapat mendongkrak industri pariwisata antara Kepri dan Negara Bagian Johor,” sambungnya.

Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Kepulauan Riau, Guntur Sakti, menyambut baik kolaborasi cross border tourism antara kedua wilayah ini.

Menurutnya, sudah saatnya antara Kepri dan Johor saling berkompetisi dalam bidang pariwisata, namun dalam tingkatan kolaborasi.

“Jadi kita tidak akan bertanding, tapi kita akan bersanding. Mari jual produk-produk yang ada di Johor ke sini, dan kami juga akan menjual produk dan atraksi pariwisata Kepri ke Johor,” ujarnya.

Guntur menyebutkan, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Johor Bahru (KJRI Johor Bahru) akan memfasilitasi kedua belah pihak untuk mematangkan konsep kerja sama ke depan dalam mengemas pelayanan pariwisata lintas batas negara tersebut.

“Mudah-mudahan kerjasama ke depan terkait cross border tourism ini dapat kita laksanakan dalam berbagai bidang, baik perdagangan, pariwisata dan investasi,” harapnya.

Baca juga: Akses Kapal RoRo Johor-Batam Dibuka, Kadisbudpar: Akan Dongkrak Kunjungan Wisman

Hal senada juga, Konsul Jenderal RI di Johor Bahru, Sigit S Widiyanto, mengatakan Kepri dan Johor memiliki kedekatan sejarah dan sosial budaya, sehingga banyak peluang kerja sama yang bisa dijajaki untuk meningkatkan sektor pariwisata ekonomi kedua wilayah ini.

“Ada banyak kesempatan agar ke depan wisatawan asing yang berkunjung ke Johor juga bisa berkunjung ke Kepri, khususnya Batam dan sebaliknya. Itu sebabnya kami sangat mendukung event-event seperti ini,” ujarnya.

Sigit juga menyebutkan, Kota Batam, Kabupaten Bintan dan Provinsi Kepri akan turut berpartisipasi menjadi peserta dalam pameran Asosiasi Agen Tur dan Perjalanan Malaysia (MATTA Fair) 2024 yang akan dilaksanakan di Johor pada Agustus mendatang.

“Ini menunjukkan bahwa kita saling mendukung dan membantu dalam sektor pariwisata dengan saling berkolaborasi. Kita akan selalu berupaya untuk meningkatkan people to people contact, hubungan ekonomi, perdagangan, pariwisata dan investasi,” kata Sigit. (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News