IndexU-TV

Kepri Raih Peringkat ke-10 MTQ Nasional 2024 di Kalimantan Timur

Peserta MTQ
Peserta dari Kafilah dari Provinsi Kepulauan Riau yang meraih sejumlah juara (Foto: Dok/Riama Manurung)

BATAM – Kafilah dari Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menempati peringkat ke-10 dari 35 provinsi yang turut serta dalam Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional Ke-XXX di Kalimantan Timur pada 8-15 September 2024.

Meski peringkat ini sedikit menurun dari capaian sebelumnya, beberapa peserta Kepri berhasil mengukir prestasi di berbagai cabang perlombaan.

Pengurus Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kepri, Riama Manurung menyampaikan, kafilah Kepri membawa pulang beberapa gelar juara dari berbagai kategori.

“Alhamdulillah, untuk kategori Satu Juz dan Tilawah Putra-Putri, kita berhasil meraih juara dua dan tiga. Selain itu, peserta dari cabang Tuna Netra Putri juga berhasil mendapatkan juara tiga,” ungkap Riama, Selasa 17 September 2024.

Tak hanya itu, beberapa peserta lainnya juga mendapatkan predikat juara harapan, yang tahun ini memiliki bobot nilai tersendiri.

“Tahun ini, peringkat harapan mendapat nilai, berbeda dari sebelumnya. Kita meraih harapan satu di cabang Lima Juz Tilawah Putra dan Murotal Remaja Putra, serta harapan dua di cabang Tuna Netra Putra dan Kaligrafi Digital. Sedangkan Tartil Putra meraih harapan tiga,” jelasnya.

Namun demikian, Riama mengakui ada penurunan prestasi jika dibandingkan tahun sebelumnya. “Ini sedikit turun, karena tahun lalu kita menempati peringkat tujuh nasional. Bahkan, pada STQ Nasional di Jambi, kita berhasil menduduki peringkat empat,” ujarnya.

Riama menjelaskan bahwa penurunan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk dukungan anggaran dan persiapan yang dinilai kurang optimal.

“Salah satu penyebabnya adalah persiapan yang tidak maksimal. Tahun lalu, tiga bulan sebelum berangkat, peserta sudah menjalani Training Center (TC) intensif dengan pelatih nasional. Tahun ini, karena keterbatasan anggaran, anak-anak hanya menjalani TC mandiri di tingkat lokal dengan pelatih daerah. Tentu saja ini berdampak pada performa mereka di tingkat nasional,” ungkapnya.

Ia berharap kondisi ini menjadi evaluasi penting bagi pemerintah daerah untuk memberikan dukungan lebih serius kepada para peserta MTQ.

“Dukungan pemerintah sangat diperlukan, terutama dalam menyediakan anggaran yang memadai untuk kebutuhan peserta dan pelatih selama satu tahun sebelum MTQ Nasional diselenggarakan,” tambahnya.

Apalagi, lanjut Riama, tahun depan MTQ Nasional akan diadakan di Papua, yang jaraknya lebih jauh. Dukungan dan persiapan yang lebih matang tentu sangat dibutuhkan.

Riama juga menyampaikan bahwa bonus bagi para juara sudah disampaikan kepada Wakil Gubernur Kepri, Marlin Agustina, yang juga Ketua LPTQ Provinsi. Bonus untuk juara satu masih sama seperti tahun sebelumnya, yaitu Rp50 juta, juara dua Rp40 juta, dan juara tiga Rp30 juta.

Namun, Riama merasa jumlah bonus tersebut perlu dievaluasi. Di beberapa daerah lain, bonus untuk juara satu bisa mencapai Rp100 juta.

“Ini jadi perhatian kita bersama, mengingat mengaji adalah prestasi yang sangat mulia, tetapi apresiasinya seringkali masih kalah dibandingkan dengan kegiatan lain,” ujarnya.

Ia bahkan membandingkan hadiah untuk pemenang PUBG yang bisa mencapai Rp100 juta, sedangkan hafidz 30 juz hanya menerima Rp30 juta. Riama berharap, ke depan penghargaan untuk pemenang MTQ bisa lebih setimpal.

“Mudah-mudahan pemerintah daerah bisa lebih memperhatikan anggaran dan persiapan yang lebih baik untuk MTQ berikutnya, apalagi lokasinya semakin jauh di Papua. Dengan dukungan yang lebih baik, kita harap prestasi Kepri bisa kembali meningkat,” katanya.

Baca juga: Batam Raih Juara Umum MTQH X Provinsi Kepri 2024

Sementara itu, HMI Cabang Batam mengucapkan  selamat kepada capaian kafilah Provinsi Kepri tersebut. “Semoga dengan ini dapat menjadi motivasi kita semua untuk dapat mencintai serta mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur’an,” ujar Bendum HMI Cabang Batam, Andri Saputra.

Menurutnya, agenda-agenda seperti ini perlu didukung penuh untuk meningkatkan kecintaan dan pemahaman terhadap Al-Qur’an, terutama dukungan Pemerintah Daerah juga harus maksimal agar nilai dan ajaran Islam tidak tergerus oleh zaman.

“Sehingga di Provinsi Kepri dapat terus melahirkan generasi-generasi yang memiliki kecintaan terhadap Al-Qur’an,” pungkasnya. (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News

Exit mobile version