ACEH – Warga Meulaboh digemparkan dengan penemuan kerangka manusia yang diduga kuat merupakan anggota polisi korban tsunami Aceh 2004.
Temuan menggetarkan itu terjadi di area pembangunan pelebaran gedung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Nyak Dhien, Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat.
Kasat Reskrim Polres Aceh Barat, AKP Roby Afrizal, menjelaskan bahwa penemuan tersebut bermula saat sejumlah pekerja menggali tanah untuk pembangunan pondasi ruangan baru di kawasan rumah sakit tersebut.
Baca Juga: Salah Isi Minyak, Pihak SPBU 20 Bintan Ganti Rugi Motor dan Mobil
“Dari hasil pemeriksaan, ditemukan dua kantong mayat berwarna kuning bertuliskan Biddokkes Polda Sumatera Selatan yang berisi kerangka manusia dalam kondisi tidak utuh,” kata Roby, dilansir dari laman kompas.com.
Selain menemukan kerangka, petugas juga mendapatkan beberapa barang yang diduga milik korban. Barang-barang itu antara lain celana PDL Polri, sabuk Polri, serta kaos hitam bertuliskan Polisi.
“Barang-barang tersebut kini diamankan sebagai bahan pendukung dalam proses identifikasi lebih lanjut,” ujarnya.
Roby mengungkapkan, pihaknya menduga kuat bahwa kerangka manusia itu merupakan korban tsunami dahsyat yang melanda Aceh pada 2004 silam. Saat itu, banyak jenazah korban dievakuasi dan dimakamkan sementara di sekitar area rumah sakit.
Baca Juga: UAS dan Sejumlah Pendakwah Nasional Ajak Masyarakat Hadiri Aksi Kemanusiaan Batam Bela Palestina
“Namun untuk memastikan identitas korban, kami akan tetap melakukan tahapan pemeriksaan. Dan koordinasi lebih lanjut dengan pihak terkait, termasuk manajemen RSUD Cut Nyak Dhien dan Dinas Kesehatan,” tuturnya.
Sementara itu, pihak RSUD Cut Nyak Dhien menyatakan akan mengumpulkan serta memakamkan kembali kerangka tersebut di tempat yang lebih layak setelah pemeriksaan kepolisian selesai dilakukan.
Roby menegaskan bahwa proses olah tempat kejadian perkara (TKP) dilakukan dengan hati-hati dan profesional. Tiga personel Unit Identifikasi Satreskrim Polres Aceh Barat turut terlibat dalam kegiatan tersebut.
“Kami pastikan seluruh proses penanganan dilakukan secara profesional dan berhati-hati. Mengingat temuan ini memiliki nilai historis dan emosional bagi masyarakat Aceh,” ujar Roby menandaskan.
Ikuti Berita Ulasan.co di Google News

















