Kerap Terendam Banjir Rob, Warga Minta Perhatian Pemerintah

Kerap Terendam Banjir Rob, Warga Minta Perhatian Pemerintah
Warga Perumahan Taman SarI Sei Jang, Kota Tanjungpinang melintasi jalan perumahan yang tergenang banjir rob, Rabu (8/12). Foto: Muhammad Chairuddin

Tanjungpinang – Warga Perumahan Taman Sari, Kelurahan Sei Jang, Kecamatan Bukit Bestari, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) meminta perhatian pemerintah lantaran daerahnya kerap kali terendam karena banjir rob.

Salah seorang warga, Udin mengatakan, banjir rob di Perumahan Taman Sari selalu terjadi setiap tahunnya. Selain dikarenakan naiknya air laut, ia menilai banjir tersebut juga terjadi lantaran kurangnya drainase.

“Yang jelas memang saluran parit yang belakang kurang besar,” ujarnya, Rabu (08/12).

Baca juga: Air Laut Pasang, Perumahan Taman Sari Tanjungpinang Terendam Banjir Rob

Pada 2021, banjir Rob mulai terjadi sejak Selasa (07/12) lalu. Akibatnya, puluhan rumah warga terendam banjir air laut itu. Sejauh ini, belum ada solusi yang diberikan oleh Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang untuk penanganan banjir tersebut.

Ia berharap, pemerintah dapat segera mengatasi hal itu agar tidak selalu meresahkan warga setempat.

“Bagaimana caranya tidak tahu kita. Solusinya dari pemerintah, pemerintah yang tahu,” ucapnya.

Baca juga: Perhatian! BMKG Keluarkan Peringatan Dini Banjir Rob di Batam, Bintan, Karimun dan Tanjungpinang

Hal senada juga disampaikan oleh warga lainnya, Edi. Ia menjelaskan, banjir yang terjadi lantaran kurangnya langkah antisipasi oleh developer maupun pemerintah.

“Ya karena di ujung perumahan tidak dibatu miring. Kalau dibatu miring mungkin tak sampai,” ujarnya.

Selain itu, ia menilai banjir yang terjadi saat ini juga disebabkan oleh kurangnya drainase. Parit yang ada saat ini dinilai tidak memadai untuk menampung debit air yang begitu besar. Terlebih lagi, parit tersebut terhubung dengan rumah yang begitu banyak.

Baca juga: Banjir Lombok: 37 Keluarga Dievakuasi hingga Objek Wisata Sengigi Terendam

Akibat banjir tersebut, ia terpaksa memasang sekat untuk menghambat masuknya air laut ke rumah. Ia juga melakukan langkah antisipasi dengan memindahkan barang-barangnya agar tidak terkena air jika memang masuk ke rumah.

Banjir rob itu biasanya terjadi sekitar pukul 09.00 WIB hingga 14.00 WIB. “Di dapur sudah penuh lagi. Biasa peliharaan lele,” ucapnya.

Ia juga berharap, pemerintah dapat segera mencarikan solusi untuk mengatasi banjir tahunan itu. Menurutnya, pemerintah dapat menyediakan saluran drainase yang memadai untuk menampung debit air yang masuk.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *