Ketua DPRD Tanjungpinang: Penyesuaian Tarif Pas Pelabuhan Sri Bintan Pura Kurang Sosialisasi

Ketua DPRD Tanjungpinang
Ketua DPRD Tanjungpinang Agus Djurianto. (Foto: Ardiansyah)

TANJUNGPINANG – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tanjungpinang, Agus Djurianto, turut merespons wacana kenaikan tarif pas penumpang terminal Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP). Menurutnya Pelindo kurang sosialisasi  penyesuian tarif tersebut.

“Seharusnya memang ada sosialisasi terlebih dahulu yang cukup masif ke masyarakat, jangan sampai bahasnya ujug-ujug naik begitu saja,” katanya, Ahad 19 Januari 2025.

Ia menyebut, polemik penyesuaian tarif tersebut juga sempat terjadi di 2023 dengan adanya rapat dengar pendapat (RDP)  untuk tidak menaikan tarif pas pelabuhan karena situasi pasca pandemi.

Ia menambahkan, pihaknya akan melakukan RDP dengan Pelindo agar informasi penyesuaian tarif tidak semakin bias di masyarakat.

“Kita harus identifikasi dulu. Nanti kita lihat apakah penyesuaian ini sesuai dengan pembenahan faslitas yang ada di sana. Kemudian kita melihat situasinya apakah tepat menaikan tarif,” ungkapnya.

Ia menuturkan, perbaikan yang harus dilakukan agar penyesuaian tarif ini dinilai pantas oleh masyarakat yakni membenahi eskalator, ponton dan fasilitas penunjang lain.

“Perbaikan-perbaikan fasilitas ini harus ditunaikan terlebih dahulu,” katanya mengakhiri.

Baca juga: Pelindo: Kenaikan Tarif Pas Penumpang Sejalan dengan Perbaikan Fasilitas Pelabuhan Sri Bintan Pura

Baca juga: Rudy Chua Tolak Kenaikan Tarif Pas Penumpang Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang

Penyesuaian tarif itu direncanakan berlaku per 1 Februari 2025, yaitu pas penumpang domestik dari Rp10.000 menjadi Rp15.000 per orang sekali masuk. Pas terminal internasional Warga Negara Indonesia (WNI) dari Rp40.000 menjadi Rp75.000, sedangkan Warga Negara Asing (WNA) dari Rp60.000 menjadi Rp100 ribu.

Branch Manager SPMT Tanjungpinang  Tonny Hendra Cahyadi mengatakan, wacana kenaikan berlaku 1 Februari 2025 yang merupakan kebijakan dari tahun 2023.

“Karena pada tahun itu kenaikan serentak. Tapi di Tanjungpinang belum bisa direalisasikan sehingga ditunda. Sudah ditunda cukup lama, maka kita sesuaikan,” katanya, Ahad 19 Januari 2025.

Ia menambahkan, kenaikan tarif tiket juga akan berdampak dengan peningkatan fasilitas yang ada di pelabuhan.

“Dari tahun 2023 sampai 2024, kita juga sudah melakukan beberapa perbaikan salah satunya ponton international dan ponton domestik,” ungkapnya.

Menurutnya, Pelindo masih terus berproses menyiapkan fasilitas yang sesuai dengan tuntutan masyarakat. Nantinya di tahun 2025 juga akan dilakukan perbaikan.

“Akan ada fasilitas yang kita siapkan, terutama di area parkir yang mampu menambah kapasitas. Artinya dengan kenaikan tarif tersebut kami pastikan untuk adanya pembenahan yang dinilai penting sebagai penunjang kenyamanan masyarakat,” kata menegaskan. (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News