BATAM – Ketua Kelompok Diskusi Anti 86 (Kodat 86), Cak Ta’in Komari, menilai deklarasi Haji Muhammad Rudi (HMR) mendukung ke bakal calon pasangan Amsakar Achmad – Li Claudia Chandra (ASLI) tidak lazim. Deklarasi itu diketahui berlangsung di Bengkong, Jumat 2 Agustus 2024.
Wali Kota ex-officio Kepala BP Batam itu diduga dalam tekanan pihak tertentu untuk melakukan itu. Sebab secara garis partai HMR juga berbeda dengan Amsakar-LCC.
“Itu bukan politik tapi pembohongan publik. HMR tidak benar-benar mendukung Amsakar-Claudia, tapi sengaja masuk lingkup untuk melakukan manuver politik tertentu, atau bisa jadi ada tekanan yang mengharuskan HNR melakukan deklarasi tersebut,” kata Cak Ta’in dalam keterangan tertulisnya, Sabtu 3 Juli 2024.
Menurut Cak Ta’in, deklarasi tersebut bukan dukungan secara tulus meskipun saat di acara HMR soalah tanpa beban dengan sikap sangat tenang. Termasuk pernyataan istrinya Hajjah Marlin Agustina (HMA) tidak jadi mencalon Wali Kota Batam karena tidak ada kendaraan politik.
“Kecuali HMR juga positif tidak maju dalam Pilgub Kepri 2024, dan kalaupun tetap maju kemungkinan partai pendukung tidak sejalan dengan Amsakar-Claudia, yakni PKB, Nasdem dan PKS, bukan Golkar dan Gerindra sebagai partai pengusung utama.”
“Deklarasi itu membuat kita hilang akal sehat. Logikanya meskipun HMA tidak jadi mencalonkan diri dalam Pilwako Batam, tapi tidak mungkin juga orang yang sedari awal dianggap tidak sejalan, tiba-tiba berubah arah. Sepertinya ada misteri tersembunyi di balik itu yang perlu dibongkar. Rudi itu sangat jeli dan cerdik dalam berpolitik,” jelas Cak Tai’n.
Lebih lanjut, Cak Ta’in menjelaskan, ada logika yang tidak nyambung antara deklarasi tersebut dengan calon yang didukung. HMR bukan calon kepala daerah yang diusung oleh partai yang pararel dengan Amsakar-Claudia, terutama Partai Golkar dan Gerindra, PAN, dan Demokrat.
“Kecuali HMR juga sudah pasti tidak mencalon gubernur Pilkada 2024 ini. Mestinya yang deklarasi itu Ansar, karena pararel rekom Gerindra untuk Pilgub pada Ansar Ahmad dan Nyanyang Haris Prattamura,” ujarnya.
Deklarasi HMR mendukung pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batam Amsakar-Claudia di Bengkong itu menyentak publik. Bahkan orang-orang dekat HMR juga tidak habis pikir dan tidak yakin mendengar dan melihat arah politik yang terjadi.
Anehnya, dalam deklarasi tersebut tidak nampak sosok yang didukung baik Amsakar Ahmad ataupun Li Claudia Chandra di tempat acara. “Agak tidak lazim juga deklarasi dukungan tapi yang didukung juga tidak ada yang hadir,” kata Cak Ta’in.
Baca juga: Ketua LSM Kodat 86 Soroti Pembangunan Ruko di Belakang One Batam Mall Diduga Tak Berizin
Pernyataan HMR secara berulang-ulang dengan kalimat, inilah politik, merupakan kata hiperbola yang harus dimaknai secara dalam. Ketidakhadiran sosok yang didukung menjadi pertanyaan tersendiri. Apakah deklarasi tersebut dilakukan secara sukarela atau adanya tekanan yang mengharuskan.
“Deklarasi itu manuver atau serius, Amsakar-Claudia jangan senang dulu. Apakah sebelumnya sudah ada ketemuan mereka pembahasan soal itu? Masih ada hidden question atas peristiwa politik yang tidak lazim itu. Menurut saya Amsakar-Claudia harus menganalisa dengan cermat, atau manuver politik dengan agenda yang belum bisa ditangkap akal kita. Itu pembohongan publik, bukan politik,” kata Cak Ta’in. (*)
Ikuti Berita Ulasan.co di Google News