BINTAN – Gerakan Milenial Indonesia Kabupaten Bintan, Kepulauan Riaum, merasa kecewa terhadap sebagian besar partai politik yang tidak mengusung kader internal untuk bertarung dalam Pilkada Bintan 2024.
Saat ini, kata dia, pasangan Bakal Calon Kepala Daerah Bintan Roby Kurniawan-Deby Maryanti diusung oleh lima partai setelah Partai Demokrat memberikan rekomendasi terhadap kandidat tersebut. Lima partai tersebut yakni PKS, Golkar, Gerindra, NasDem dan Demokrat dengan perolehan 22 kursi pada Pemilu 2024.
Alhasil, partai yang belum menentukan sikap tinggal PDIP (dua kursi) dan PAN (satu kursi).
Koalisi raksasa itu menyebabkan Pilkada Bintan 2024 potensial hanya ada satu calon pasangan tunggal.
“Drama politik yang terjadi sekarang ini mengecewakan masyarakat Bintan. Seharusnya ada kompetisi, bukan melawan kolom kosong,” ucap Ketua GMI Bintan Agus Kurniawan, Rabu 14 Agustus 2024.
Menurut Agus, kekecewaan masyarakat setelah mendapatkan informasi bahwa pasangan Zulfaefi-Nikolas Panama tidak mendapatkan dukungan dari Partai Demokrat, karena itu merupakan peluang terakhir bagi kandidat itu untuk melawan politik disnati dan oligarki. Padahal Partai Demokrat yang didirikan Susilo Bambang Yudhoyono itu dapat mengusung kader sendiri yakni Zulfaefi.
“Ada kader terbaik daerah, yang lahir dan berkarya di Bintan, tetapi yang diusung malah kader partai lain,” ujarnya.
Ia juga merasa heran dengan calon petahana (Roby Kurniawan) yang terkesan tidak berani melawan Zulfaefi-Niko sehingga memborong partai.
“Saya heran kenapa Roby-Deby tidak memberi peluang agar dapat melawan Zulfaefi-Niko. Padahal Zulfaefi-Niko tidak memiliki pengalaman menjadi kandidat pilkada,” katanya.
Baca juga: DPP Partai Demokrat Resmi Usung Roby-Deby Maju di Pilkada Bintan 2024
Pilkada Bintan terancam hanya ada satu pasangan calon menjadi bahan perbincangan masyarakat setelah Zulfaefi-Niko tidak mendapatkan rekomendasi dari Partai Demokrat. Isu lawan kolom kosong menimbulkan perlawanan masyarakat.
“Kalau kalah lawan kolom kosong itu ‘kan lebih memalukan. Kalau sempat itu terjadi, kami berharap calon pasangan tunggal itu tidak mencalonkan diri lagi setelah kalah lawan kolom kosong,” ujarnya. (*)
Ikuti Berita Ulasan.co di Google News