KKP dan Polri Bongkar Modus Baru Penyelundupan Benih Lobster ke Singapura

KKP dan Polri Bongkar Modus Baru Penyelundupan Benih Lobster ke Singapura
Barang bukti diamankan petugas. (Foto: KKP)

TANJUNGPINANG – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dengan Polri berhasil membongkar modus baru penyelundupan benih bening lobster (BBL) ke Singapura.

Sinergitas kedua instansi ini berhasil menggagalkan upaya penyelundupan 34.472 ekor benih bening lobster (BBL) senilai Rp3,9 miliar yang hendak dikirim ke Singapura melalui Bandara Soekarno-Hatta pada Kamis, 8 September 2022, pukul 23.00 WIB.

“Terima kasih rekan-rekan Polri yang terus bersinergi, hingga kita ungkap penyelundupan BBL yang akan dikirim ke Singapura via Bandara Soetta,” kata Kepala Balai Besar Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM), Jakarta Heri Yuwono dilansir dari laman resmi KKP di Tanjungpinang, Selasa (13/09).

Dalam kasus ini, Heri mengatakan aparat menemukan modus baru, yakni pengemasan BBL menggunakan kantong plastik yang dipress dengan mesin khusus. BBL ini diletakkan ke dalam koper untuk selanjutnya dimasukkan kedalam boks kayu. Berdasarkan data surat muatan udara (SMU), SMU berisi muatan berupa lampu hias dan SMU lainnya berupa benih lobster (Lobster Fry).

“Tidak seperti pada umumnya, pengemasan BBL dilakukan dengan kantong plastik tanpa pengikat karet, tapi ini pakai mesin press khusus,” terangnya.

BBL tersebut, kata Heri, diamankan di area parkir cargo Bandara Soetta setelah petugas polresta Soetta menemukan mobil pribadi terparkir di kawasan tersebut dengan boks kayu berisi BBL didalamnya. Total 33 kantong plastik yang berisi BBL yang disita terdiri dari 24.608 ekor jenis pasir dan 9.864 ekor jenis mutiara. “Ini nilainya kira-kira mencapai Rp3,9 miliar,” ujar Heri.

Dalam kesempatan ini, Heri mengingatkan agar para pelaku mengurung niatnya menyelundupkan lobster. Jika tertangkap, pelaku bisa dijerat dengan Pasal 92 jo Pasal 26 ayat 1 Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, sebagai Perubahan dari UU Nomor 45 Tahun 2009 dan UU Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan. “Ancaman pidananya 8 tahun, jadi silakan pikir-pikir kalau mau nyelundupin,” tutupnya.

Baca juga: KKP dan Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan 30.911 Benih Lobster ke Singapura

Sebagai informasi, BBL yang telah diamankan selanjutnya dalam proses pelepasliaran di pantai Loka PSPL Serang. Lokasi tersebut dipilih berdasarkan hasil rekomendasi Loka PSPL Serang. (*)