Wisata  

KKP Dukung Pengembangan Wisata Harta Karun Bawah Laut di Selayar

Ilustrasi - Aktivitas menyelam. (Foto: Antara)

Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendukung pengembangan wisata berbasis harta karun bawah laut atau Benda Berharga Asal Muatan Kapal yang Tenggelam (BMKT) di wilayah perairan Kepulauan Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan.

Plt. Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP Pamuji Lestari menyampaikan Selayar memiliki titik-titik wisata BMKT sehingga warga setempat perlu mendapat dukungan dalam pengembangan wisata bahari berbasis BMKT.

Hal itu, ujar dia, sejalan dengan kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono untuk melibatkan masyarakat sebagai garda terdepan menjaga kelestarian lingkungan dan pengelolaan kawasan.

“Bantuan sarana pemanfaatan BMKT adalah salah satu program KKP dalam mengelola BMKT in-situ yang melibatkan kelompok masyarakat di sekitar lokasi temuan. Masyarakat akan terlibat dalam menjaga dan memanfaatkannya sebagai lokasi wisata bahari seperti menyelam dan snorkeling,” kata Tari dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (24/08).

Baca juga: KKP Tetapkan Perlindungan 22 Komunitas Masyarakat Hukum Adat

Ia mengemukakan, warga Kabupaten Kepulauan Selayar yang diwakili oleh Kelompok Tanadoang Marine antusias memanfaatkan bantuan dari KKP berupa satu unit kompresor.

Bantuan kompresor senilai Rp96,19 juta tersebut dimanfaatkan warga untuk mengisi tabung-tabung selam guna mendukung aktivitas warga dalam mengembangkan wisata bahari BMKT di wilayah perairan Kepulauan Kabupaten Selayar.

Ketua Kelompok Tanadoang Marine Andi Ridha Nur Afdal berkomitmen memanfaatkan bantuan untuk menunjang kegiatan kelompok masyarakat Tanadoang Marine yang memanfaatkan Kawasan Konservasi Perairan Daerah Pulau Pasi Gusung Desa Bontolebang Kabupaten Kepulauan Selayar, Provinsi Sulawesi Selatan sebagai destinasi wisata bahari dan BMKT.

Baca juga: KKP Tegaskan Benih Bening Lobster Bukan untuk Komoditas Ekspor

“Mesin kompresor ini sangat bermanfaat untuk kami gunakan mengisi tabung. Kami berharap ke depan di lokasi kami akan terlaksana program rehabilitasi terumbu karang,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Jasa Kelautan Miftahul Huda menambahkan bantuan dapat dimanfaatkan kelompok guna menarik wisatawan untuk menyelam di lokasi perairan Pulau Pasi Gusung, Desa Bontolebang Kecamatan Bontoharu sebagai lokasi ditemukannya jangkar dan meriam yang diduga merupakan bagian peninggalan kapal milik VOC Walvis yang ditahan dan tenggelam di perairan Selayar pada 7 Januari 1663.

Huda menyerukan agar generasi muda Selayar dapat menjaga laut sebagai penghidupan yang bisa dimanfaatkan potensi untuk mengembangkan wisata bahari kapal tenggelam di Kabupaten Selayar Kepulauan.

Pewarta: Antara
Editor: Albet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *