KN SAR Sasikirana Tak Sesuai Beroperasi di Natuna

Jalur Perairan Penagi hingga Pulau Laut Jadi Kontingensi Operasi SAR
Kapal Negara (KN) SAR Sasikirana milik Kantor Pertolongan dan Pencarian (KPP) Natuna di pelabuhan Tanjung Payung, Penagi, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. (Foto : Muhamad Nurman)

NATUNA – Kapal Negara (KN) SAR Sasikirana milik Kantor Pertolongan dan Pencarian atau Basarnas Natuna, Kepulauan Riau dinilai kurang cocok beroperasi di perairan Natuna dan Anambas.

Kepala Kantor Pertolongan dan Pencarian Natuna, Mexianus Bekabel mengatakan, KN SAR Sasikirana tidak cocok digunakan dalam melakukan pencarian dan pertolongan kepada korban kecelakaan laut (Laka Laut) di perairan Natuna dan Anambas. Pasalnya, kapal tersebut tidak mampu menghadapi cuaca ekstrem berupa gelombang tinggi mencapai 9 meter yang kerap terjadi di daerah tersebut.

“Kalau tingginya (gelombang) 4 meter kami tak mampu, kalau dipaksa bisa bahaya untuk keselamatan rescue (penyelamat),” ucap Mexi di Kantor Bupati Natuna, Selasa (08/03).

Ia menyebut jika dilihat dari kontruksinya Rescue Boat atau kapal pencari korban dengan panjang 40 meter mereka itu didesain untuk melakukan penyelamatan di danau dan sungai.

“Kontruksi kapal tidak cocok dengan kondisi laut Natuna,” ujarnya.

Untuk itu, ia berharap kepada pemerintah pusat untuk menganti kapal tersebut, mengingat kantor mereka sangat membutuhkan kapal lebih besar guna memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Selain itu, kata Mexi, pihaknya membutuhkan penambahan sarana dan prasarana lainnya seperti gedung dan bebeberapa rescue boat guna mendukung kinerja mereka.

“Berupa penambahan alat utama kami, seperti Rigid Inflatable Boat (RIB) maupun Rubber Boat, untuk keselamatan masyarakat, sesuai dengan tugas dan fungsi kami,” ujarnya.

Baca juga: Basarnas Natuna Dapat Tambahan 28 Personel Baru

Sementara itu, Komisi V DPR RI dapil Kepri Cen Sui Lan selaku mintra Basarnas sependapat dengan Kantor Pencairan dan Pertolongan Natuna. Ia akan mendorong pemerintah pusat agar kebutuhan di daerah itu dapat diselesaikan. “Akan kami minta untuk diganti,” ucapanya.

Ia akan menjebatani Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna untuk menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi, baik itu bangunan gedung, penambahan alat utuma dan lain-lain.

“Kebetulan BASARNAS pusat ada kapalnya yang lebih besar berukuran 60 m, nanti akan kami bicarakan di pusat,” pungkasnya. (*)