JAKARTA – Pihak penyelenggara MotoGP telah mengumumkan serangkaian perubahan regulasi, hanya dua pekan sebelum MotoGP musim 2023 dimulai.
Sementara gelaran MotoGP 2023 tinggal menghitung hari. Para pembalap baru saja melakoni tes pramusim terakhir di Portimao akhir pekan kemarin. Sebelum bertarung dalam balapan sesungguhnya di trek sama pada 24-26 Maret.
Akhir musim 2022 lalu, modifikasi mengacu pada ukuran tangki dalam sprint race, homologasi helm atau hasil tes yang berakhir lebih awal dengan red flag.
Komisi Grand Prix yang terdiri dari Carmelo Ezpeleta (Dorna), Paul Duparc (FIM), Hervé Poncharal (IRTA) dan Biense Bierma (MSMA), telah memutuskan untuk memasukkan serangkaian aturan baru di menit-menit terakhir.
Pilot dari tiga kategori kejuaraan dunia hanya akan mewakili satu negara, di mana mereka akan menambahkan kemenangan, podium, posisi terdepan dan pencapaian lainnya.
Pembalap yang memiliki beberapa kewarganegaraan harus memilih negara yang ingin mereka wakili “di awal karier olahraga mereka”. Ini hanya dapat diubah, berdasarkan permintaan kepada FIM dan sebelum dimulainya musim.
Baca juga: Tim Mooney VR46 Racing Siap Bergabung ke Yamaha, Ini Syaratnya…
Hasil Kualifikasi MotoGP 2023 jika Sesi Tidak Selesai
Pada 2022, beberapa kali sebuah sesi harus diinterupsi dengan bendera merah karena cuaca dan tidak mungkin untuk melanjutkannya.
Untuk kasus-kasus seperti ini, FIM telah menetapkan jika mencapai atau melebihi 50 persen dari waktu yang dijadwalkan untuk sesi kualifikasi, maka balapan akan dianggap sah dan hasilnya dianggap final.
Jika mereka tidak mencapai tengah klasifikasi, hasilnya akan diperoleh dari tabel gabungan latihan bebas (P1 dan P2 di MotoGP dan P1, P2 dan P3 di Moto2 dan Moto3).
Peningkatan Putaran Mesin Moto2 2023
Terakhir, peraturan tersebut mencakup peningkatan kecepatan mesin di kelas Moto2. Mesin Triumph akan bertambah 400 rpm, dari sebelumnya hanya 14.400 rpm.
Baca juga: GasGas Factory Racing Tech3 MotoGP, Tampil Mencolok dengan Warna Merah
