Kongres AS Setujui Indonesia Beli 36 Jet Tempur Boeing F-15EX Eagle II

Jet tempur kelas berat Boeing F-15EX Eagle II yang rencananya akan dibeli Pemerintah Indonesia untuk memperkuat daya pukul TNI AU. (Foto:Net)

JAKARTA – Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Prabowo Subianto memastikan Pemerintah Indonesia membeli sejumlah alat utama sistem persenjataan (Alutsista) pesawat tempur canggih untuk pertahanan udara nasional.

Menhan Prabowo Subianto memastikan, keputusan Indonesia untuk membeli Jet Tempur Rafale, Mirage 2000, dan F-15EX sudah final dan sedang dalam tahap proses akuisisi.

Hal itu dikatakan Prabowo saat berpidato selaku Ketua Dewan Pembina Purnawirawan Pejuang Indonesia Raya (PPIR), dalam reuni akbar dan halalbihalal PPIR di Jogja Expo Center (JEC), Yogyakarta, Rabu (3/5/2023).

Ia juga menegaskan, selama dirinya menjabat Menhan RI, ia mendapat anggaran pertahanan terbesar dalam sejarah Republik Indonesia dari Presiden RI Joko Widodo.

Kemudian, Prabowo juga menyebutkan sejumlah alutsista yang mendapatkan perbaikan dan juga beragam akuisisi alutsista lainnya untuk TNI.

“Tahun ini saja kita refurbish atau perbaikan sebanyak 41 kapal perang yang dioperasikan TNI AL. Ini belum pernah terjadi dalam sejarah Indonesia,” terang Prabowo.

Prabowo juga menambahkan, bahwa pada akhir tahun 2023 ini akan dilaksanakan Parade 60 kapal perang yang siap operasi.

Baca juga: Israel Pesan F-15EX Eagle II untuk Hadapi Su-35S ‘Flanker E’ Iran

Dassault Rafale

Sementara itu, dalam hal perkuatan TNI Angkatan Udara. Prabowo mengatakan, bahwa Pemerintah Indonesia membeli sejumlah pesawat tempur canggih serta pesawat tempur perantara waktu.

“Kita sudah tanda tangan kontrak untuk akuisisi pesawat-pesawat tempur saat ini, yang paling canggih yaitu Rafale bikinan Dassault Prancis. Selain itu, untuk mengatasi waktu senggang sampai Rafale siap operasional. Maka kita juga akan akuisisi pesawat tempur Mirage 2000-5. Kemudian kita harapkan juga dalam waktu dekat, kita juga bisa selesaikan kontrak akuisisi untuk F-15EX Eagle II untuk TNI Angkatan Udara kita,” jelas Prabowo.

Seperti diketahui, Indonesia telah menandatangani kontrak pengadaan enam unit jet tempur Rafale dari Prancis. Kemudian telah menyiapkan anggaran untuk penambahan 18 unit Rafale batch kedua serta batch ketiga, dengan total berjumlah 42 unit pesawat tempur Rafale.

Jet tempur Rafale di fasilitas produksi Dassault Aviation, Prancis. (Foto:DassaultAviation)

Dassault Mirage 2000-5

Untuk pembelian Mirage 2000-5, sejauh ini belum ada berita penandatanganan kontrak. Namun santer diberitakan akuisisi ini sedang dalam proses.

Soal rencana pembelian jet tempur Dassault Mirage 2000-5 tersebut, sebelumnya telah diberitakan dan merupakan bekas pakai Angkatan Udara Qatar.

Indonesia melalui Kemhan RI dikabarkan berminat mengakuisisi pesawat tempur Dassault Mirage 2000-5 bekas pakai Angkatan Udara Qatar.

Sebelumnya, Qatar resmi memensiunkan armada jet tempur Mirage 2000-5 pada November tahun 2021 sebanyak satu lusin atau satu skadron dan menggantikannya dengan yang lebih canggih yakni 36 unit Dassault Rafale.

Mirage 2000-5 yang dibeli Qatar itu, terdiri dari 9 unit varian kursi tunggal dan tiga varian kursi tandem. Pesawat tersebut pertama kali dikirimkan pabrikan Dassault Prancis pada 1997.

Dassault Mirage 2000-5
Pesawat tempur generasi 4 Dassault Mirage 2000-5 Angkatan Udara Qatar. (Foto:Flickr)

Boeing F-15EX Eagle II

Sementara untuk pembelian jet tempur F-15EX Eagle II terbaru bikinan pabrikan Boeing Amerika Serikat, dan Indonesia telah mendapatkan persetujuan dari Kongres AS dengan mengakuisisi sebanyak 36 unit.

Baca juga: Indonesia Minati Pesawat Tempur Mirage 2000-5 ‘Bekas’ Qatar