Kontraktor Datangi Kantor Dinas PU Natuna Gara-gara Proyek Tak Dibayar

Kontraktor Datangi Kantor Dinas PU Natuna Gara-gara Proyek Tak Dibayar
Kontraktor Datangi Kantor Dinas PU Natuna Gara-gara Proyek Tak Dibayar. Foto: Muhamad Nurman

NATUNA – Pengurus Asosiasi Kontraktor Nasional (Askonas) Natuna mendatangi Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk mempertanyakan pembayaran sejumlah proyek yang telah selesai dikerjakan hingga kini masih belum dilunasi oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna.

Pengurus Askonas Kabupaten Natuna, Toto mengatakan, para kontraktor di daerah itu merugi. Pasalnya, pekerjaan pembangunan infrstruktur yang mereka lakukan tak kunjung dibayarkan. Padahal, pekerjaan pembangunan yang mereka lakukan sudah rampung.

“Hingga sekarang pembayaran belum beres,” kata Toto saat ditemui di Kantor Dinas PU, Jalan Batu Sisir, Bukit Arai Kecamatan Bunguran Timur, Kamis (17/03).

Baca juga: Kontraktor di Kepri menduga proyek pusat dikuasai kartel

Senada dengan Toto, Firman Wahyudi, perwakilan kontraktor dari CV Tunas Baru menyebut Pemkab Natuna seperti pilih kasih. Sebab, kata dia, dari informasi yang didapatkan, ada beberapa kontraktor yang akan dibayarkan.

“Saya ingin mempertanyakan aturan mana yang dipakai sehingga ada isu pencairan, yang terkesan tebang pilih, karena kami sebagai kontraktor mempunyai hak yang sama, jika ingin dilakukan pembayaran ya harus semuanya,” ungkap Yudi.

Baca juga: Proyek Tak Tuntas, Aktivitas Perekonomian Warga di Desa Ceruk Terhambat

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas PU Kabupaten Natuna, Agus Supardi menjelaskan, pihaknya belum bisa memberikan kejelasan terkait pembayaran. Pasalnya, Pemkab Natuna belum memiliki anggaran dan belum mencukupi untuk membayarkan semua pekerjaan yang telah dilakukan kontraktor.

“Belum bisa memastikan kapan,” ucapnya.

Terkait pembayaran beberapa kontraktor, Agus menyebut sudah dibatalkan. Hal tersebut dilakukan agar pemerintah tidak dicap pilih kasih.

Ia meminta para kontraktor untuk bersabar dan berjanji mempertemukan para kontraktor dengan kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Suryanto. Karena, ia mengaku tidak mengetahui secara detail terkait kondisi keuangan di Natuna tersebut.

“Rabu kita jumpa lagi, nanti saya kabari dimana lokasinya,” pungkasnya.