Korut Sukses Uji Rudal Hipersonik Sejauh 700 Km, Korsel dan AS hingga Jepang Bereaksi

Korut Sukses Uji Rudal Hipersonik Sejauh 700 Km, Korsel dan AS hingga Jepang Bereaksi
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un meninjau Defence Development Exhibition di Pyongyang, Korea Utara, dalam foto tak bertanggal yang dirilis Korean Central News Agency (KCNA) pada Selasa (12/10/2021). Pameran tersebut menampilkan persenjataan termasuk diantaranya misil balistik antar benua. ANTARA FOTO/KCNA via REUTERS/foc.

Seoul – Korea Utara (Korut) sukses menembakkan sebuah rudal hipersonik pada Rabu berhasil mengenai sasaran sejauh 700 kilometer (Km). Korea Selatan (Korsel), Ameriksa Serikat hingga Jepang langsung bereaksi.

Dalam uji coba pada Rabu itu, “hulu ledak luncur hipersonik” melepaskan diri dari pendorong roketnya dan bermanuver sejauh 120 km secara lateral sebelum “menghantam dengan tepat” sebuah sasaran sejauh 700 km, kata KCNA.

Rudal tersebut menunjukkan kemampuannya dalam memadukan “penerbangan lompat luncur multi-langkah dan manuver lateral yang kuat”, menurut KCNA.

Uji coba tersebut juga memastikan berfungsinya sejumlah komponen seperti kendali terbang dan kemampuannya beroperasi di musim dingin, kata KCNA menambahkan.

“Keberhasilan berturut-turut dalam uji peluncuran rudal hipersonik memiliki makna strategis karena mereka mempercepat tugas untuk memodernisasi angkatan bersenjata strategis negara ini,” menurut laporan KCNA.

Baca Juga: Korut Katakan Telah Menguji Rudal Hipersonik

Peluncuran tersebut menjadi uji coba kedua bagi rudal semacam itu saat Korut berupaya meningkatkan kemampuan militernya di tengah kebuntuan pembicaraan soal perlucutan nuklir.

Korut pertama kali menguji rudal hipersoniknya pada September, bergabung dengan negara-negara militer besar lain dalam perlombaan senjata canggih.

Peluncuran pada Rabu itu terdeteksi oleh sejumlah negara di kawasan dan mengundang kritik dari Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang.

Senjata hipersonik biasanya meluncur ke arah sasaran pada ketinggian yang lebih rendah ketimbang rudal balistik dan mampu melesat lebih dari lima kali kecepatan suara atau sekitar 6.200 km per jam.