Kota Tua Penagi, Sejarah Awal Pusat Perekonomian di Natuna

Kota Tua Penagi
Gerbang Kota Tua Penagi, di Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri). (Foto: Muhamad Nurman/Ulasan.co)

Natuna – Mungkin sebagian orang hanya mengetahui Kota Tua Penagi, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau hanya sebuah perkampungan biasa.

Namun, siapa sangka Kota Tua Penagi merupakan sejarah yang menjadi pusat perekonomian Natuna dimasa lalu, sebelum Natuna menjadi kabupaten.

Lokasi perkampungan Kota Tua Penagi dari Ibu Kota Natuna, yakni Ranai berjarak kurang lebih 7 kilometer.

Konon, sebelum negara Indonesia merdeka maka Kota tua ini merupakan pusat perekonomian.

Dimana kapal-kapal niaga yang berlayar di Laut Cina Selatan, akan singgah atau transit disana sebelum melanjutkan perjalanan ke tujuan selanjutnya.

Namun seiring berjalannya waktu, atau lebih tepatnya setelah Natuna menjadi sebuah kabupaten, kota tua ini mulai ditinggalkan.

Perlahan aktivitas di Kota Tua Penagi menjadi sepi, dan tidak lagi disinggahi kapal-kapal niaga.

Pasalnya pusat perekonomian sudah pindah, dan beralih ke Ibu Kota Kabupaten Natuna yaitu Ranai.

“Seitar tahun 2000 keatas. Toko-toko di Kota Tua Penagi mulai pindah,” ucap Haryadi, salah seorang penggiat budaya asal Natuna, Jumat (04/01).

Umumnya masyarakat yang bermukim disini, merupakan etnis Melayu dan tionghoa dan keduanya sudah lama hidup rukun dan berdampingan.

Kerukunan itu terlihat dari dua rumah ibadah yang dibangun bersebelahan, yaitu Surau Al-Mukoramah dan Klenteng Phu Tek Chi.

Kedua rumah ibadah ini hanya berjarak 2 meter saja.