TANJUNGPINANG – Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Kepulauan Riau (Kepri) angkat biacara, terkait warga Kota Batam sulit mendapatkan perangkat Set Top Box (STB) untuk siaran tv digital.
Ketua KPID Kepri, Henki Muhari mengatakan, sulitnya mendapatkan perangkat STB itu kemungkinan disebabkan masalah distribusi untuk ke setiap daerah.
“Kalau sekarang kosong, dan penyalur butuh waktu untuk menyalurkan perangkat STB ke daerah-daerah yang terkena ASO (Analog Switc Off),” kata, Selasa (06/11).
Kendati demikian, ia menjamin tidak bakal ada kekosongan STB di tiap daerah. Hal itu lantaran, pihaknya telah bekerjasama dengan 48 perusahaan untuk penyediaan STB tersebut.
Selain itu, KPID juga akan melakukan survei di toko yang ada di Kota Batam agar memastikan ketersediaan perangkat STB tersebut untuk masyarakat.
Hengki pun menyarankan, agar warga juga dapat membeli alat STB melalui online jika stok di daerah kosong. Namun, ia mengingatkan agar masyarakat bijak sebelum membeli.
Sebelum membeli, lanjut Hengki, masyarakat harus memastikan kejelasan toko dan logo Standard Nasional Indonesia (SNI) di STB yang terjual.
“Kalau di online itu banyak, dan harganya lebih murah sekitar Rp200 ribuan,” kata dia.
Baca juga: Warga Tak Bisa Nonton Siaran Digital karena Sulit Dapatkan Alat STB
Kemudian, jika ketersediaan STB itu masih kurang maka pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Kominfo untuk segera memasarkan alat tersebut.
“Kalau untuk di Batam nanti kita cek lagi. Kita akan koordinasi dengan teman-teman di Batam,”kata dia.
Azis, warga di kawasan Batu Aji mengaku telah mencari STB sejak beberapa hari lalu. Akan tetapi, ia tak kunjung mendapatkan alat bantu siaran digital tersebut.
Menurutnya, sejumlah tempat yang ia datangi justru kehabisan stok STB. Padahal, saat ini siaran pertandingan sepakbola piala dunia sedang ramai-ramainya
“Sudah dicari dari kemarin. Katanya habis. Padahal mau nonton bola,” tutur Azis, Selasa (06/12).
Hal serupa juga dirasakan oleh warga kawasan Bengkong, Ibi. Ia baru ingat, bahwa Kota Batam masuk dalam wilayah penerapan ASO (Analog Switc Off).
“Iya pas lihat TV siarannya sudah tidak ada. Ternyata siaran tv analog sudah dimatikan ya, dan kini beralih ke siaran digital,” tuturnya.
Untuk itu, ia harus berkeliling ke sejumlah toko elektronik untuk mencari STB. Ia pun tak percaya jika harus memesan STB secara online.
Ia berharap, pemerintah setempat mau membantu mengatasi kesulitan warga itu, meski sebelumnya telah ada pembagian STB gratis untuk masyarakat. Namun, pembagian itu dinilai kurang dan belum merata.