KPU Batam Gelar Sosialisasi Pendidikan Pemilih Basis Netizen

KPU Batam
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Batam menggelar sosilaisasi pendidikan pemilih yang ditujukan kepada basis pemilih netizen di Politeknik Pariwisata Batam. (Foto: Irvan Fanani)

BATAM – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Batam menggelar sosilaisasi pendidikan pemilih yang ditujukan kepada basis pemilih netizen di Politeknik Pariwisata Batam, Kamis 20 Juni 2024.

Kegiatan yang diikuti puluhan jurnalis di Kota Batam ini dibuka oleh Ketua Divisi Partisipasi Sosialisasi Pemilihan dan Sumber Daya Manusia (SDM) KPU Kota Batam, Rosdiana.

“Kegiatan sosialisasi ini merupakan sosialisasi kedelapan dari sebelas basis masyarakat yang kami adakan, diantaranya yakni basis pemilih pemula, disabilitas, muda, perempuan, hinterland, keagamaan dan sebagainya. Kenapa kami undang para jurnalis, karena mereka inilah yang akan menyebarluaskan informasi kepada netizen,” ujar Rosdiana.

Ia menyebut, tahapan sosialisasi ini dimulai sejak bulan Mei lalu dan bertujuan agar seluruh basis masyarakat dapat berperan aktif dalam sistem Pilkada pada semua tahapan atau bagian penyelenggaraannya.

“Tahapan Pilkada ini berbeda dari Pemilu Februari lalu, karena waktunya lebih singkat jadi tahapannya seperti sosialisasi ini kami lakukan lebih cepat,” ucapnya.

Pihaknya berharap media massa membantu menyukseskan Pilkada 2024 dengan menyosialisasikan informasi atau agenda politik tersebut.

“Dalam upaya menyukseskan Pilkada  tidak hanya menjadi kewajiban KPU sebagai penyelenggara, namun juga menjadi tugas bersama antara penyelenggara pemilu dengan masyarakat dan juga media massa,” kata Rosdiana.

Baca juga: KPU Kepri Pakai E-coklit saat  Pemutakhiran Data Pemilih Pilkada 2024

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Batam, Rudi Panjaitan mengatakan, peran media masaa sangat penting karena berfungsi sebagai penyampai informasi, edukasi dan juga penangkal hoaks kepada publik.

“Berdasarkan data yang kami miliki, bahwa informasi hoaks yang paling besar itu terkait dengan politik yakni sebesar 56,52 persen, diikuti oleh informasi terkait ekonomi dan keungan sebesar 47,83 persen dan pemerintahan sebesar 26,09 persen,” ujarnya.

“Oleh karena itu, untuk mewujudkan penyelenggaraan Pilkada yang transparan dan demokratis, dibutuhkan kontribusi positif dari media masaa untuk bersama-sama melawan informasi hoaks ini,” sambungnya. (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News