KRI dr Radjiman Wedyodiningrat-992 Singgah di Batam, Bawa Bantuan untuk Palestina

Kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) TNI Angkatan Laut, KRI dr Radjiman Wedyodiningrat-992 singgah di Batam sebelum melanjutkan perjalanan ke Mesir membawa bantuan kemanusian untuk masyarakat Palestina, Sabtu (20/01/2023). (Foto:Irvan Fanani/Ulasan.co)

BATAM – Kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) TNI Angkatan Laut, KRI dr Radjiman Wedyodiningrat-992 singgah di Batam sebelum melanjutkan perjalanan ke Mesir membawa bantuan kemanusian untuk masyarakat Palestina.

Satuan Tugas (Dansatgas) Operasi Kemanusiaan Muhibah/Port Visit ke Mesir 2024, dipimpin oleh Laksamana Pertama TNI Sumarji Bimoaji.

Laksamana Pertama TNI Sumarji Bimoaji mengatakan, KRI dr Radjiman Wedyodiningrat-992 membawa sebanyak 242,6 ton bantuan kemanusiaan untuk Palestina.

Bantuan kemanusiaan berupa bahan makanan, selimut, pakaian, obat-obatan dan lain sebagainya merupakan bantuan yang diterima dari berbagai lembaga, dan organisasi kemasyarakatan yang ada di Indonesia.

Operasi kemanusiaan ini merupakan misi lanjutan dari Indonesia untuk Palestina, setelah sebelumnya pengiriman bantuan sudah dilakukan dua kali melalui udara.

Pelayaran KRI dr Radjiman Wedyodiningeat-992 dikomandani Kolonel Laut (P) Bayu Dwi Wicaksono akan menempuh rute Jakarta-Belawan-Al Arish-Jeddah-Batam dan kembali lagi ke Jakarta.

“Total bantuan yang kami bawa yakni 242,6 ton. Adapun waktu yang kami butuhkan untuk port visit mengantarkan bantuan ini adalah 57 hari dengan total jarak yang kami tempuh yakni 11.956 kilo meter,” ujar Laksamana Pertama TNI Sumarji Bimoaji, Ahad 21 Januari 2024.

Sumarji juga menjelaskan, setelah KRI dr Radjiman Wedyodiningeat-992 dilepas oleh Menhan Prabowo Subianto di dergama Kolinlami, Jakarta Utara, Kamis 18 Januari 2024 lalu.

Kapal kemudian mulai bergerak menuju Batam, dan bersandar di Pelabuhan Batu Ampar, Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Sabtu 20 Januari 2024.

“Tanggal 24 Januari kami akan bertolak menuju Belawan. Lalu, dari sana kami akan melanjutkan perjalanan menuju ke Terusan Suez, dan direct menuju ke dergama Al-Arish, Mesir untuk melaksanakan debarkasi atau penurunan bantuan kemanusiaan,” sambung Laksamana Pertama TNI Sumarji Bimoaji.

Selesai menurunkan bantuan kemanusiaan di Mesir, kapal akan bergerak menuju Jeddah, Arab Saudi, selanjutnya berlayar menuju ke Batam untuk kemudian kembali ke Jakarta.

“Diharapkan tanggal 14 Maret 2024 kami sudah kembali ke Indonesia,” tambah dia.

 

Laksamana Pertama TNI Sumarji Bimoaji juga menjelaskan, Operasi Kemanusiaan Muhibah/Port Visit ini merupakan operasi rutin TNI AL yang diselenggarakan setiap tahun.

Namun dalam misi kali ini, pihaknya dibebankan tugas mulia oleh Presiden RI Joko Widodo melalui Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto, untuk melaksanakan pengiriman bantuan kemanusiaan terhadap konflik di Gaza, Palestina.

“Hal ini sesuai dengan pasal 7 Undang-undang nomor 34 tahun 2024 tentang TNI, dimana salah satu tugas TNI di dalam operasi militer selain perang, yakni membantu menanggulangi korban akibat bencana alam, pengungsian, dan pemberian bantuan kemanusiaan,” sebutnya.

Lintasi Laut Merah

Dalam perjalanan mengirimkan bantuan untuk para korban terdampak konflik Gaza, Palestina, KRI dr Radjiman Wedyodiningeat-992 akan melintasi Laut Merah.

Laksamana Pertama TNI Sumarji Bimoaji menambahkan, pihak juga mengikuti perkembangan konflik antara Houthi Yaman dengan Amerika Serikat yang kian memanas di kawasan tersebut.

Sehingga, pelayaran KRI dr Radjiman Wedyodiningeat-992 akan berbahaya saat melintas di Laut Merah. Untuk itu, pihaknya tetap mengikuti peraturan internasional dan mengantisipasi kemungkinan terburuk.

“Situasi selama kami melaksanakan lintas laut ini sangat dinamis, di mana di Laut Merah saat ini juga terjadi konflik. Tentunya ini menjadi antisipasi kami, di mana kami membawa tim force protection untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” ucapnya.

Ia melanjutkan, Satgas operasi kemanusiaan Muhibah akan melaksanakan komunikasi dengan kapal-kapal dari berbagai negara, yang bertugas melakukan pengamanan terhadap kapal yang melintas di wilayah perairan tersebut.

“Situasi yang kami monitor saat ini cukup kondusif. Kami mohon doa dari seluruh masyarakat Indonesia, agar selama pelayaran kami ini hingga kembali ke Indonesia nanti kami selalu diberikan kesehatan, kelancaran, dan senantiasa dalam perlindungan Allah SWT,” ungkapnya.