Kurang Jaringan Pemasaran, Pengelola Hasil Laut Desa Penaga Hentikan Proses Produksi

Bahar dan Ikhlas saat menimbang Teripang Bola di Desa Penaga, Kabupaten Bintan. (Foto: Chairuddin)

Tanjungpinang, Ulasan. Co – Para pengelola hasil laut di Desa Penaga, Kabupaten Bintan, menghentikan proses produksi akibat kurangnya jaringan, tujuan, dan arah pemasaran.

Bahar yang merupakan salah seorang pengelola hasil laut mengatakan bahwa kurangnya link atau jaringan pemasaran menjadi salah satu penyebab berhentinya proses produksi.

“Untuk produk itu ada, cuma tak tahu mau dipasarkan dimana. Ditambah lagi masa Covid-19 saat ini,” ujarnya Selasa (11/8).

Bahar yang sebelumnya sempat mengelola kepiting menjadi produk ‘Kepiting Asoka’ itu menambahkan bahwa di Desa Penaga sebelumnya juga telah memproduksi berbagai hasil laut. Beberapa hasil laut yang dimaksud ialah Kepiting Asoka, Abon Gonggong, dan berbagai jenis kerang. Bahar juga mengakui bahwa apabila pemasaran produk tersebut berjalan lancar, maka dapat membantu ekonomi masyarakat.

“Kemarin itu ada Abon Gonggong, Kepiting Asoka, dan berbagai jenis kerang. Padahal kalau itu jalan dan tahu mau dipasarkan dimana, pasti sangat membantu ekonomi masyarakat,” tegasnya.

Tidak hanya itu, Bahar juga mengangkat salah satu contoh hasil laut yakni Teripang Bola yang tidak dapat diolah oleh masyarakat dan langsung dijual.

“Disini ada juga Teripang Bola, namun tidak diolah masyarakat. Langsung dijual ke penampung sehingga harganya murah,” ujar Bahar lagi.

Sementara itu, Ikhlas salah seorang mahasiswa yang berada di Desa Penaga mengakui hal tersebut. Menurutnya, saat ini jaringan pemasaran sangat dibutuhkan untuk menopang produktivitas masyarakat.

Pewarta: Chairuddin
Editor: Redaksi