La Nina Berpotensi Landa Indonesia, BMKG Peringatkan Ancaman Banjir dan Hujan Panjang di Akhir 2025

BMKG peringatkan kemunculan fenomena La Nina di penghujung tahun 2025. (Foto: pixabay)
BMKG peringatkan kemunculan fenomena La Nina di penghujung tahun 2025. (Foto: pixabay)

JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) resmi mengungkap potensi kemunculan fenomena La Nina di penghujung tahun 2025.

Fenomena ini diprediksi akan membawa dampak besar terhadap pola cuaca nasional, termasuk peningkatan curah hujan di berbagai daerah.

BMKG mencatat, sebagian kecil model iklim global mulai menunjukkan tanda terbentuknya La Nina lemah pada akhir tahun. Fenomena ini terjadi akibat pendinginan suhu muka laut di Samudera Pasifik bagian tengah.

Dampaknya, curah hujan di Indonesia diperkirakan melonjak dan musim hujan akan berlangsung lebih panjang dari kondisi normal.

Dalam laporan Prediksi Musim Hujan 2025/2026, BMKG menegaskan bahwa awal musim hujan di Indonesia tidak akan terjadi serentak. Sekitar 333 Zona Musim (ZOM) atau 47,6 persen wilayah diprediksi mulai diguyur hujan pada September hingga November 2025.

Wilayah Sumatera dan Kalimantan diperkirakan menjadi daerah pertama yang memasuki musim hujan lebih awal, bahkan sebelum September.

Setelah itu, musim hujan akan meluas secara bertahap ke wilayah selatan dan timur Indonesia. Menurut BMKG, musim hujan 2025/2026 akan datang lebih awal di sekitar 42,1 persen wilayah dibandingkan kondisi biasanya. Meski demikian, intensitas curah hujan diperkirakan berada pada kategori normal.

Baca Juga: Heboh Bola Api di Langit Cirebon, BMKG dan BRIN Akhirnya Ungkap Fakta Soal Meteor Jatuh

Puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada November–Desember 2025 untuk wilayah barat Indonesia, serta Januari–Februari 2026 untuk wilayah selatan dan timur. BMKG menyebut durasi musim hujan kali ini berpotensi lebih panjang dari rata-rata, mencakup 325 ZOM atau sekitar 46,4 persen wilayah.

Durasi hujan akan sangat bervariasi. Di beberapa daerah, musim hujan hanya berlangsung kurang dari dua bulan. Namun, ada pula wilayah yang diprediksi mengalami hujan hampir sepanjang tahun 2025.

Sementara itu, hanya sebagian kecil wilayah Indonesia yang akan mengalami kemarau pada periode yang sama. BMKG memperkirakan sekitar 12 ZOM atau 1,7 persen wilayah—termasuk sebagian Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Papua Barat—akan mengalami musim kemarau pada September hingga Desember 2025.

Selain itu, sebanyak 46 ZOM atau 6,6 persen wilayah diperkirakan masih mengalami kemarau pada Januari hingga Mei 2026. Daerah-daerah tersebut mencakup pesisir timur Aceh, Sumatera Utara bagian timur, Riau bagian utara, sebagian Sulawesi, Maluku, serta Papua Barat Daya.

Dengan munculnya potensi La Nina ini, BMKG mengingatkan seluruh masyarakat dan pemerintah daerah untuk bersiap sejak dini. “Kami mengimbau masyarakat untuk mewaspadai peningkatan curah hujan dan potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor di berbagai wilayah Indonesia,” tegas BMKG dalam keterangannya.

Sebagai langkah antisipasi, pemerintah daerah diminta memperkuat sistem peringatan dini, membersihkan saluran air, serta meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem yang mungkin terjadi di penghujung tahun.*

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News