Lapas Narkotika Tanjungpinang Buka Jam Besuk Napi

Lapas Narkotika Tanjungpinang Buka Jam Besuk Napi
Warga Binaan Permasyarakatan (WBP) Lapas Narkotika Klas II A Tanjungpinang langsung jumpa dengan keluarganya. (Foto: Istimewa)

BINTAN – Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Narkotika Klas II A Tanjungpinang membuka kembali jam kunjungan untuk keluarga warga binaan permasyarakatan (WBP).

Penerapan kunjungan untuk 865 WBP dibagi dua sesi, yakni sesi pagi 09:00-11.30 WIB untuk 25 pengunjung dan sesi siang mulai dari pukul 13:30-16:00 WIB untuk 25 pengunjung. Jam kunjungan dibuka setiap hari Senin, Rabu dan Jumat. “Seminggu tiga kali saja,” kata Kepala Lapas Narkotika Klas II A Tanjungpinang, Wahyu Prasetyo di Bintan, Senin (04/07).

Layanan kunjungan itu berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal (SE Dirjen) Pemasyarakatan Nomor PAS-12.KH.0102 tahun 2022 tentang Penyesuaian Mekanisme Terhadap Pelayanan Kunjungan Secara Tatap Muka dan Pembinaan Yang Melibatkan Pihak Luar hanya keluarga inti, seperti saudara kandung, suami, istri, anak dari warga binaan, serta orangtua warga binaan tersebut. Kemudian kuasa hukum maupun penasihat hukum dari warga binaan dengan menunjukkan surat kuasanya kepada petugas.

“Pengunjung harus sudah booster (vaksin dosis tiga), bagi yang belum harus menunjukkan rapid test/swab test hasil negatif,” katanya.

Sedangkan untuk warga binaan Warga Negara Asing (WNA) juga bisa dijenguk oleh perwakilan kedutaan. “Ketentuan ini tidak bisa ditawar-tawar,” tegas dia.

Lanjut, kata Prasetyo, pada hari ini Senin, sekitar 50-60 orang yang terdaftar ke petugas. Dari total kunjungan tersebut, hanya 50 persen yang memenuhi syarat berjumpa langsung dengan warga binaan..

“Sisanya hanya boleh titip barang, seperti makanan dan minuman ke petugas karena tidak memenuhi syarat,” ucap dia.

Baca juga: Wartel Suspas, Sarana Melepas Rindu Warga Binaan Lapas dengan Keluarganya

Bagi pihak keluarga dari warga binaan yang belum bisa memenuhi persyaratan tersebut, pihak Lapas Narkotika Klas II A Tanjungpinang masih memberikan kesempatan untuk berjumpa dan berbincang melalui virtual alias online, serta menerima titipan makanan dan minuman dari keluarganya warga binaan.

“Kita hindari kekecewaan dari pihak keluarga warga binaan. Tiba-tiba datang, berharap ketemu, tapi tidak bisa,” sebut dia. (*)