IndexU-TV

Legislator Bintan Ajak Semua Pihak Selamatkan MTs Tambelan

Legislator Bintan
Wakil Ketua II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Waka DPRD) Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, Agus Hartanto. (Foto: Ist)

BINTAN – Wakil Ketua II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Waka DPRD) Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, Agus Hartanto mengajak semua pihak berpartisipasi menyelamatkan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Tambelan agar tidak ditutup.

“Kita sayangkan sekali, kalau MTs Tambelan bakal tutup,” ucap Agus Hartanto di Bintan, Sabtu (20/05).

Ia menuturkan, pihak yayasan MTs Tambelan masih butuh perhatian hingga bantuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bintan.

Sebab, pihak yayasan MTs butuh dana operasional agar tenaga pengajar hingga siswa/i bisa sejahtera di MTs Tambelan.

“Dulu yang saya tahu, Pemkab Bintan pernah memberikan bantuan dana hibah untuk operasional setiap tahun. Dengan terbentur aturan saat ini, bantuan tersebut tidak bisa diberikan setiap tahun di satu titik saja, seperti MTs Tambelan,” terang dia.

Meski seperti itu, lanjut dia, Pemkab Bintan sudah pernah memberikan bantuan 10 unit komputer lengkap di MTs melalui dana pokirnya pada tahun 2022 lalu.

“Bantuan ini supaya jadi daya tarik masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di MTs Tambelan,” ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga sudah mengusulkan dana operasional MTs Tambelan sebesar Rp50 juta di tahun 2024 nanti.

“Ini saya akan kawal. Supaya bisa terealisasi, dan terbantu dana operasional MTs Tambelan di tahun 2024 nanti,” terang dia.

Sebelum itu, disarankan dia, pihak yayasan MTs Tambelan perlu duduk bersama Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bintan mencari solusi, serta upaya terbaik mengatasi permasalahan sekolah tersebut.

Lanjut dia, bisa saja solusinya Disdik Bintan membatasi penerimaan siswa/i baru di SMP Negeri 14 Tambelan agar pelajar mendaftar di MTs Tambelan.

Baca juga: Disdik Bintan Tak Bisa Berbuat Apa-Apa Terkait MTs Tambelan Nyaris Tutup

Ia berpesan kepada orang tua pelajar SD di Tambelan agar mau menyekolahkan anaknya di MTs Tambelan.

“Lakukan sosialisasi, satu tahun sebelum kelulusan anak kita di SD,” sebut dia. (*)

Ikuti Berita Lainnya di Google News

Exit mobile version