TANJUNGPINANG – Legislator dari Fraksi Demokrat DPRD Provinsi Kepulauan Riau, Eis Aswati mengimbau pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) memanfaatkan pinjaman tanpa bunga di Bank Riau Kepri Syariah, apalagi tahun 2024 direncanakan nilai pinjaman menjadi Rp40 juta, meningkat 100 persen dibanding tahun sebelumnya.
Menurut anggota legislatif daerah pemilihan Tanjungpinang itu, program bantuan berupa pinjaman bunga nol persen buah kerja sama Pemprov Kepri dengan Bank Riau Kepri Syariah bertujuan mengembangkan bisnis yang digeluti UMKM. Program pengembangan UMKM yang dimulai sejak tahun 2021 tersebut diharapkan mampu mempercepat peningkatan perekonomian masyarakat.
Dana pinjaman tersebut dapat memberi stimulus bagi pelaku UMKM untuk mengembangkan usahanya bila dikelola dengan baik. Karena itu, ia berharap pelaku UMKM dapat memanfaatkan bantuan tersebut untuk meningkatkan produktivitas dan pemasaran.
Peningkatan bisnis yang digeluti pelaku UMKM akan memberi dampak positif terhadap masyarakat dan pemerintah, misalkan angka pengangguran dan kemiskinan menurun, dan perekonomian masyarakat meningkat. Karena itu, ia menegaskan bahwa sejak awal Komisi II DPRD Kepri mendukung program tersebut.
“UMKM merupakan ujung tombak perekonomian di Kepri sehingga mendapat perhatian dari pemerintah. Kami mendukung program ini,” kata anggota Komisi II DPRD Kepri itu.
Berdasarkan informasi dari Bank Riau Kepri Syariah, jumlah UMKM yang telah memanfaatkan pinjaman dengan bungan nol persen tersebut sebanyak 1.100 orang pelaku UMKM, dengan rincian 142 UMKM pada tahun 2021, 613 UMKM pada tahun 2022, dan 345 UMKM pada tahun 2023. Sementara nilai kredit yang terserap mencapai Rp20,72 miliar dengan total margin subsidi yang telah ditanggung Pemprov Kepri hanya Rp1,94 miliar.
“Jadi seluruh bungan pinjaman disubsidi oleh pemerintah daerah sehingga pelaku UMKM tidak dikenakan bedan tersebut,” ujarnya.
Baca juga: Legislator Eis Aswati Ingatkan Pemprov Kepri Tingkatkan PAD
Baca juga: Eis Aswati Nilai Program Pinjaman Modal UMKM Berdampak Positif
Menurut dia, ribuan UMKM yang telah memanfaatkan program tersevyt tersebar di seluruh Kabupaten dan Kota di Kepri dengan jumlah terbesar berasal dari Kabupaten Natuna sebanyak 349 orang pelaku UMKM dengan nilai pinjaman mencapai Rp6,64 miliar, diikuti Kota Tanjungpinang sebanyak 259 orang dengan nilai Rp4,94 miliar, Kabupaten Karimun 169 orang pelaku UMKM dengan pinjaman Rp3,18 miliar.
Disusul Kota Batam sebanyak 124 orang pelaku UMKM dengan nilai Rp2,26 miliar, Kabupaten Lingga sebanyak 92 orang pelaku UMKM dengan plafond Ro1,66 miliar, Kabupaten Bintan sebanyak 64 orang pelaku UMKM dengan nilai Rp1,25 miliar dan terakhir Kabupaten Kepulauan Anambas sebanyak 43 orang pelaku UMKM dengan nilai Rp808 juta.
“Jumlah pelaku UMKM yang memanfaatkan program pinjaman ini masih relatif minim hanya 0,7 persen dari 164 ribu pelaku UMKM di Kepri,” katanya. (*)
Ikuti Berita Ulasan.co di Google News