Legislator Kepri Ini Sedih, Sehari Dua Pasien Isoman Meninggal Dunia

Petugas pemakaman di Tanjungpinang gunakan alat berat gali kubur pasien COVID-19 meninggal dunia (Foto: Muhammad Bunga Ashab)

Tanjungpinang – Minimnya pengawasan dan kontrol kesehatan terhadap pasien COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri (Isoman) oleh Pemerintah Kota (Pemkot) berujung patal. Bahkan, hampir setiap hari ada laporan pasien isolasi mandiri COVID-19 yang meninggal dunia.

Anggota DPRD Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Rudy Chua mengaku sering menerima telepon dari warga mengenai pasien COVID-19 yang tengah menjalani isolasi mandiri meninggal dunia saat di rumah.

“Saya sedih dan sangat khawatir kondisi warga yang sedang isolasi mandiri, dalam sehari meninggal dunia sampai dua orang,” kata Anggota DPRD Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Rudy Chua, Rabu (21/07).

Rudy Chua menyebutkan, minimnya pengawasan dan kontrol
Kesehatan terhadap warga isolasi mandiri itu dikarenakan Kota Tanjungpinang kekurangan tenaga kesehatan. Ia juga meminta Pemkot Tanjungpinang serius dalam menangani warga yang menjalani isolasi mandiri di rumah.

“Persoalannya saya sudah sampaikan, tapi kendala mereka kekurangan tenaga kesehatan,” ungkapnya.

Legislator Partai Hanura ini memamparkan, persoalan penanganan COVID-19 di Provinsi Kepri khususnya Tanjungpinang kekurangan rumah sakit dan tenaga kesehatan.

“Tanjungpinang hanya memiliki 3 rumah sakit, sementara pasien COVID-19 dan non COVID-19 mencapai ribuan, jadi menjadi masalah,” tuturnya.

Sementara tenaga kesehatan yang ada saat ini katanya, sudah banyak yang lelah dan terpapar COVID-19. Ia mengatakan, kondisi ini sangat mengkhawatirkan apabila angka kasus COVID-19 makin naik.

“Kita berharap jangan sampai bertambah lagi, untuk itu saya pesan kapada teman-teman jaga kesehatan,” sebutnya.

Ia mengaku telah menyampaikan saran ke Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang agar memperkuat pengawasan terhadap pasien yang sedang isolasi mandiri di rumah.

“Tapi tenaga kesehatan kita yang kurang, saya sudah sampaikan ke Dinkes, masalahnya itu tenaga nakes,” pungkasnya.

Pewarta: Afriadi
Redaktur: Albet