Litbang TNI AD Berhasil Kembangkan Radar Surveillance Arhanud

Radar Surveillance Arhanud bikinan Litbanghan Pussenarhanud saat diuji coba di Selasa (27/9) Radar ini diuji di Lanudad Pondok Cabe Puspenerbad., Selasa (4/10). (Foto:Dispenad)

JAKARTA – Tim Penelitian dan Pengembangan Pertahanan (Litbanghan) TNI Angkatan Darat dari Pusat Kesenjataan Artileri Pertahanan Udara (Pussenarhanud) berhasil mengembangkan Radar Surveillance Arhanud.

Bahkan Radar Surveillance Arhanud hasil karya Litbang Pussenarhanud tersebut, sudah beberapa kali dilakukan uji coba lab dan lapangan terbuka. Bahkan sudah bisa mendeteksi pesawat tempur, sipil serta helikopter.

Kepala Dinas Litbang Angkatan Darat (Kadislitbangad), Kolonel Inf Hery Setiyono merasa bangga, mengapresiasi capaian Litbang TNI AD dari Pussenarhanud yang berhasil mengembangkan Radar Surveillance Arhanud.

Hal itu disampaikan Kepala Laboratorium (Ka Lab) Dislitbangad, Kolonel Arh Saptarendra P, S.T., M.M., dalam keterangan resminya di Batujajar, Jumat (7/10).

Kolonel Inf Hery Setiyono juga memimpin jalannya uji coba prototype Radar Surveillance Arhanud hasil Litbanghan Pussenarhanud Kodiklatad TA 2021 di fasilitas uji track band Laboratorium.

“Sebelumnya pekan lalu, Selasa (27/9) Radar ini diuji di Lanudad Pondok Cabe Puspenerbad. Namun hasil deteksi sasaran udara waktu itu belum optimal,” ujar Kolonel Arh Saptarendra.

“Terkait itu, Kolonel Inf Hery Setiyono menyatakan belum puas dan di uji kembali. Tujuannya untuk mamastikan apakah hasil Litbang yang dibuat sesuai dengan performance yang diharapkan. Karena produk ini masuk dalam 4 tahap pengembangan,” tambah dia.

Baca juga: Indonesia Bayar Tunggakan Proyek Jet Tempur KF-21 6 Juta USD Pekan Depan

Kolonel Sapta juga mengatakan, kendala yang dihadapi dalam deteksi sasaran udara khususnya helikopter dikarenakan kecepatan helikopter yang rendah. Selain itu dihadapkan dengan sensitivitas modul deteksi pada radar yang digunakan.

“Dengan modul Moving Target Indicator atau MTI, perlu adjustment sehingga dapat mendeteksi karakteristik pesawat dengan variasi kecepatan yang cukup tinggi. Hari ini kita berhasil mendeteksi kecepatan helikopter yang terbang rendah, dengan kecepatan sekitar 60 knot,” terangnya.

Selain itu, lanjutnya, Radar surveillance Arhanud bikinan Litbanghan Pussenarhanud ini memiliki alat komunikasi Ground to Air serta Identification Friend or Foe atau IFF.

“Khusus untuk IFF ini sangat penting. Karena dengan adanya alat ini mampu mendeteksi pesawat musuh atau kawan. Sehingga dengan variasi kecepatan dan ketinggian sasarannya, maka satuan Arhanud TNI AD dapat langsung mengidentifikasi, menjejaki dan menetapkan sasaran kepada penggunaanya, yaitu satuan tembak Arhanud yang ada area wilayah pertahanan udara yang jadi tanggungjawabnya,” jelas Kolonel Sapta.

“Dari capaian tersebut, Kadislitbangad merasa senang dan bangga. Ia berharap radar buatan anak bangsa dengan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) yang diatas 60 persen ini bisa dikembangkan, dan kelak bisa digunakan oleh TNI khususnya TNI AD,” pungkasnya.

Selain Kasubdismat Dislitbangad, dalam kegiatan uji tersebut hadir juga Dirlitbang Pussenarhanud, dan Mitra dari PT. Radar Telekomunikasi Indonesia (RTI).

Baca juga: Mako Guspurla Koarmada I TNI AL Diresmikan Desember Mendatang