BATAM – Libur panjang Waisak 2025 membawa gelombang besar penumpang ke Pelabuhan Ferry Internasional Batam Center, Kota Batam, Kepulauan Riau. Lonjakan arus penumpang yang terjadi sejak 9 Mei hingga puncaknya pada 13 Mei mencatat peningkatan hingga 56 persen, baik untuk kedatangan maupun keberangkatan.
Staf Kepala Pos Kesyahbandaran Batam Center, Erik Mario Sihotang, menyampaikan bahwa lonjakan tertinggi tercatat pada Senin 12 Mei 2025. Pada hari itu, sekitar 12.000 penumpang tiba dari Singapura, sementara 4.000 penumpang, mayoritas WNI, berangkat dari Batam menuju negara tetangga tersebut.
“Arus balik ke Singapura pada Selasa 13 Mei, juga sangat padat, dengan jumlah penumpang mencapai 12.577 orang,” ujar Erik saat ditemui di kantornya, Rabu 14 Mei 2025.
Tak hanya ke Singapura, lonjakan juga terjadi pada rute menuju Malaysia. Namun, keterbatasan jumlah kapal membuat sebagian penumpang harus mengurungkan niat untuk berangkat dari Batam Center.
“Armada tujuan Malaysia terbatas. Semua kapal penuh, bahkan ada penumpang yang gagal berangkat,” jelas Erik.
Sebagai solusi, penumpang diarahkan ke pelabuhan internasional lain seperti Harbour Bay dan Batu Ampar.
Untuk mengakomodasi lonjakan, pihak pelabuhan menyiapkan sembilan kapal tambahan, terdiri dari tujuh kapal tujuan Singapura dan dua kapal ke Malaysia.
Erik menjelaskan, dibandingkan akhir pekan biasa, lonjakan penumpang kali ini cukup drastis. Libur panjang sejak Jumat hingga Senin menjadi magnet bagi wisatawan, terutama dari Singapura.
“Kebanyakan penumpang adalah wisatawan mancanegara yang berlibur ke Batam,” katanya.
Namun, peningkatan tajam ini juga berdampak pada kondisi pelabuhan. Penumpukan terjadi di area keberangkatan, memaksa pengelola menerapkan sistem naik bertahap dari lantai dasar untuk menghindari beban berlebih di lantai dua yang struktur bangunannya sudah berusia.
“Kami sortir penumpang berdasarkan jam keberangkatan. Misalnya kapal berangkat pukul 1 siang, maka penumpang sudah mulai kami naikkan dari pukul 12 siang,” ujar Erik.
Baca juga: Khidmat dan Meriah: Perayaan Waisak di Vihara Duta Maitreya Batam
Satu lagi tantangan muncul dari sisi infrastruktur: dari tiga ponton dermaga, hanya dua yang bisa digunakan karena satu ponton masih bermasalah dengan pengelola sebelumnya. Kondisi ini membuat penjadwalan kapal ekstra menjadi lebih rumit.
“Dalam satu waktu, bisa ada tujuh kapal ekstra masuk bersamaan. Ini butuh pengaturan yang sangat cermat,” tutup Erik. (*)
Ikuti Berita Ulasan.co di Google News