Mahasiswa Anggap Anggota DPRD Batam Tidak Memihak Rakyat Buntut Kenaikan BBM

Mahasiswa Anggap Anggota DPRD Batam Tidak Memihak Rakyat Buntut Kenaikan BBM
Mahasiswa saat rapat dengar pendapat di DPRD Batam. (Foto: istimewa)

BATAM – Aliansi Mahasiswa Batam, Kepulauan Riau, menilai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Batam tidak memihak rakyat perihal kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Koordinasi Aksi Aliansi Mahasiswa Batam, Taufik Hidayat mengungkapkan bahwa anggota DPRD Batam tidak memihak rakyat setelah melaksanakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Wakil Ketua I DPRD Batam, Kamaluddin.

Ia menilai, RDP tersebut tidak berguna dan menghasilkan apa-apa. Pasalnya, perjanjian antara mahasiswa dan DPRD Batam saat aksi beberapa waktu lalu untuk menyatakan sikap. Akan tetapi, saat kembali ditemui, DPRD Batam justru melakukan RDP dan belum dapat menyatakan sikap penolakan terhadap kenaikan harga BBM sebagaimana tuntutan para mahasiswa.

“Nyatanya malah RDP. Padahal kedatangan kami cuma menuntut pernyataan sikap. Hasilnya nihil juga,” kata Taufik Hidayat, Rabu (14/09).

Dari RDP itu pula, ia menilai DPRD Batam tidak berpihak kepada rakyat untuk sama-sama menolak kenaikan harga BBM.

Ia melanjutkan, para mahasiswa kembali memberikan waktu selama dua hari untuk DPRD Batam memenuhi tuntutan tersebut. Jika tuntutan mereka tidak dipenuhi, maka Aliansi Mahasiswa Batam kembali turun ke jalan.

“Maka kami akan gelar aksi lagi ke depan. Kalau mereka memang berpihak kepada rakyat, maka mereka pasti berbicara soal rakyat,” tegasnya.

Baca juga: Flash: Mahasiswa Hujan-Hujanan Tolak Kenaikan BBM di Kantor Gubernur Kepri

Sementara itu, Wakil Ketua I DPRD Batam, Kamaluddin berjanji akan menyampaikan aspirasi para mahasiswa ke anggota dewan lainnya. Tidak hanya itu, ia juga meminta waktu untuk meminta tanda tangan atas persetujuan atas tuntutan itu.

“Saya minta waktu. Saya akan minta tanda tangan anggota yang lain. Akan saya sampaikan,” ujarnya. (*)