BATAM – Puluhan mahasiswa tergabung dalam Cipayung Plus menggelar unjuk rasa di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Batam, Kepulauan Riau, Rabu (13/04).
Para mahasiswa datang dengan membawa empat tututan yang ingin disampaikan kepada wakil rakyat Kota Batam.
“Kami menolak kenaikan BBM. Kami juga menolak kenain pajak PPN. Serta meminta pemerintah untuk mengawal stabilitas harga bahan pokok,” kata Ketua GMKI (Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia) Batam, Binsar Hadomuan Pasaribu.
Binsar melanjutkan, mereka juga meminta untuk mencopot beberapa menteri karena membuat kegaduhan adanya wacana tiga periode.
“Luhut Binsar Pandjaitan, Bahlil Lahadalia dan Erlangga Hartanto kalau bisa dicopot. Mereka telah membuat kegaduhan di Indonesia dengan wacana perpanjangan masa jabatan presiden sebanyak 3 periode,” kata Binsar yang juga merupakan Kordinator Lapangan Aksi.
Namun, hampir setengah jam berorasi, tak ada yang menemui para demonstran tersebut.
Mereka kemudian memindahkan lokasi unjuk rasa di depan kantor Pemerintihan Kota (Pemko) Batam untuk bertemu Wali Kota Batam, Muhammad Rudi.
“Kami meminta Wali Kota Batam menemui kami. Kami ingin berdiskusi. Kami ingin pemimpin kami bisa mengontrol kenaikan bahan pokok ini. Apalagi kita baru bangkit dari pendemi, semua naik,” kata dia.
Hal yang sama juga didapati massa aksi. Tak ada perwakilan yang menemui mereka di luar pagar kantor Pemko Batam.
Selanjutnya massa aksi kembali memindahkan lokasi aksi mereka ke gedung BP Batam. Mereka berjalan kaki di bawah rintik hujan dari kantor Pemko Batam menuju BP Batam. Berharap barangkali Muhammad Rudi, berada di sana. Nyatanya Wali Kota Batam yang juga Kepala BP Batam takada di tempat.
Baca juga: Puluhan Mahasiswa Batam Unjuk Rasa Tuntut Batalkan 3 Periode