Mahasiswa Kecam Tindakan Represif Polisi saat Unjuk Rasa di DPRD Kepri

Unjuk Rasa Berujung Ricuh di DPRD Kepri, Mahasiswa Terjatuh dan Diseret
Unjuk rasa berakhir ricuh di DPRD Kepri. (Foto: Ardiansyah Putra)

TANJUNGPINANG – Aliansi Mahasiswa Kepulauan Riau (Kepri) Menggugat mengecam tindakan represif dan intimidasi aparat kepolisian dalam pengamanan unjuk rasa di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kepri, Pulau Dompak, Tanjungpinang, Senin (12/09).

Matheus selaku Korlap aksi menyampaikan Polri terutama Polresta Tanjungpinang harus melakukan evaluasi dan perbaikan atas insiden yang terjadi. Menurutnya, tindakan represif Polri terhadap para demonstran dinilai sebagai percobaan pembungkaman hak-hak demokrasi. Tidak hanya terjadi sekali, tetapi berulang jika melihat jauh ke belakang.

Pengamanan aksi telah melanggar Perkap Polri no 16 tahun 2016 pasal 7 dalam pengaman massa aksi. Bahkan polri perlu mengevaluasi dan menguji kecerdasan emosional (EQ) dari tubuh kepolisian baik itu dari perwira sampai ke bawahannya.

“Karena emosi aparat yang labil, teman kami ada yang diseret bahkan dipukul secara tidak manusiawi yang mana itu melukai sistem demokrasi negara kita,” ucapnya.

Menurutnya, tindakan kekerasan dari aparat bukan hanya sekali dilakukan. Bahkan juga terjadi didaerah lain, namun, tidak terpublikasi. “Seperti halnya aksi-aksi demontransi di sejumlah daerah yang mungkin kurang ter-publish oleh media sehingga isu tersebut tidak terangkat ke publik,” kata Matheus.

Selain kecewa dengan sikap dari kepolisian, Aliansi Mahasiswa Kepri Menggugat juga kecewa dengan Ketua DPRD Kepri karena menolak menandatangani aspirasi mereka.

“Ketua DPRD menolak untuk ikut mendeklarasikan penolakan kenaikan BBM dari masyarakat Kepri,bahkan DPRD Kepri tidak menjalankan amanat rakyat sebagai perwakilan untuk disampaikan kepusat,”

“Melemahnya fungsi DPRD Kepri seharusnya bisa menjadi bahan evaluasi, jangan hanya mendatangi rumah-rumah masyarakat saat mau duduk untuk memperoleh suara saja” lanjut Matheus

Ia menegaskan, perjuangan belum usai, perlawanan terhadap tirani belum selesai sampai rakyat betul-betul merdeka.

Baca juga: Unjuk Rasa Berujung Ricuh di DPRD Kepri, Mahasiswa Terjatuh dan Diseret