Malaysia Kecewa usai MIT Umumkan Bangun Kampus di Indonesia

Najib Razak
Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak di Kuala Lumpur usai kalah dalam Pemilu 2018. (ANTARA/Agus Setiawan)

Kuala Lumpur – Massachusetts Institute of Technology (MIT) akan membuka kampusnya di Indonesia, namun negara tetangga Malaysia merasa kecewa.

Kekecewaan itu dinyatakan mantan perdana menteri Malaysia, Najib Razak mengaku kecewa karena MIT tak memilih membuka kampusnya di Malaysia.

Tak hanya MIT, tetapi kampus asal China yakni Tsinghua University juga akan mendirikan kampusnya di Indonesia.

“Agak kecewa dengan pengumuman, bahwa MIT dari Amerika Serikat dan Universiti Tsinghua (dari China) telah memilih Indonesia dan bukan Malaysia untuk mendirikan kampus universitas bersama,” kata Najib di media sosial, Kamis (20/01).

Sebenarnya, Malaysia mampu menjadi pusat pendidikan internasional dengan pendirian universitas-universitas tersohor dari luar negeri di Malaysia, yang akan meningkatkan kepercayaan para pelajar pada negara itu, kata dia.

“Ini selaras dengan hasrat pemerintah Barisan Nasional dahulu bagi menjadikan pendidikan berkualitas, sebagai landasan untuk meningkatkan SDM yang kreatif, inovatif dan berkemahiran tinggi yang akan meningkatkan daya saing negara,” kata Najib.

Baca juga: Pendaftaran Dibuka, STIE Pembangunan Tanjungpinang Tawarkan Promo Siswa Berprestasi

Menurut dia, berdirinya kampus universitas-universitas internasional di Malaysia akan membuat lebih banyak warga Malaysia belajar dengan biaya yang lebih rendah.

“Kita juga bisa menjadi pusat bagi pelajar lain dari regional Asia dan dunia, untuk datang belajar di sini tanpa perlu pergi ke negara-negara lain,” katanya.

Sejalan dengan keinginan itu, ujar dia, 11 kampus universitas internasional telah didirikan di Malaysia saat dirinya menjabat sebagai menteri pendidikan (1995-1999) dan perdana menteri, di antaranya Monash University, Australia di Sunway (1998), University of Nottingham, Inggris di Selangor (2000), dan Xiamen University, China di Sepang (2015).

“Ratusan ribu anak Malaysia telah mendapat manfaat disamping menghemat biaya pendidikan mereka. Tetapi program ini, seperti telah terhenti sejak Pemilu ke-14,” katanya.

Najib menambahkan, pihaknya pada 2018 menyambut baik rencana Universitas Tsukuba di Tokyo, Jepang untuk mendirikan kampus di Selangor atau Kedah.

“Namun seolah-olah tidak ada lagi perkembangan baru sejak itu,” kata dia.

Najib berharap Menteri Pendidikan sekarang bisa mengupayakan, agar universitas tersebut dan universitas terkenal lain di dunia dapat mendirikan kampus di Malaysia.