Mantan Kepala Keamanan Kazakhtan Ditangkap Atas Dugaan Pengkhianatan

Mantan Kepala Keamanan Kazakhtan Ditangkap Atas Dugaan Pengkhianatan
Arsip - Karim Massimov, ketua Komite Keamanan Nasional Kazakhstan, saat bertemu dengan Wakil Presiden China Wang Qishan di Beijing, China, April 2019. (ANTARA/Kenzaburo Fukuhara/Pool via Reuters/as)

Almaty – Mantan Kepala Komite Keamanan Nasional (NSC) Kazakhstan Karim Massimov ditangkap pihak berwenang atas dugaan pengkhianatan, Sabtu (8/1). Massimov dipecat pekan ini ketika aksi protes merebak di negara Asia Tengah itu.

Dia ditahan bersama sejumlah pejabat lain, kata NSC lewat sebuah pernyataan.

Pernyataan itu tidak menyebut nama-nama pejabat lain tersebut atau menjelaskan lebih lengkap. Reuters belum bisa menghubungi Massimov.

Puluhan orang tewas dan gedung-gedung publik di Kazakhstan digeledah dan dibakar dalam serangkaian kekerasan terburuk yang dialami negara bekas Uni Soviet itu selama 30 tahun kemerdekaannya.

Dalam aksi kekerasan yang berlangsung beberapa hari itu, pasukan keamanan tampaknya telah mengambil alih jalan-jalan di kota utama Kazakhstan pada Jumat.

Presiden Kassym-Jomart Tokayev yang didukung Rusia mengatakan dia telah memerintahkan tentara untuk menembak mati perusuh guna memadamkan pemberontakan di seluruh negeri.

Baca Juga: Kabar 140 WNI di Kazakhstan Dilaporkan Aman

Atas undangan Tokayev, aliansi militer pimpinan Rusia telah dikerahkan di saat ketegangan hubungan Timur-Barat meningkat.

Rusia dan Amerika Serikat tengah bersiap menggelar pembicaraan tentang krisis Ukraina pekan depan.

Massimov dikenal luas sebagai sekutu dekat mantan presiden Nursultan Nazarbayev. Dia telah dua kali menjadi perdana menteri dan pernah ditugaskan sebagai kepala sekretariat presiden di bawah Nazarbayev.

Nazarbayev, 81 tahun, merupakan penguasa paling lama di negara pecahan Soviet itu sebelum menyerahkan jabatan presiden kepada Tokayev pada 2019.

Keluarga Nazarbayev diyakini masih memiliki pengaruh di Nur-Sultan, ibu kota negara yang dibangun khusus untuk menyandang namanya. (*)