Masjid Tanjak Batam Ditutup untuk Umum Pasca Plafon Ambruk

Masjid Tanjak_01
Masjid Tanjak yang berdiri megah di kawasan Bandfara Hang Nadim Batam. (Foto:Muhammad Ishlahuddin/Ulasan.co)

BATAM – Masjid Tanwirun Naja atau Masjid Tanjak saat ini resmi ditutup untuk umum, pasca ambruknya plafon di dalam masjid yang dibangun dengan anggaran sebesar Rp39 miliar.

Kejadian robohnya plafon masjid tersebut menjadi viral, setelah video amatir yang direkam warga tersebar melalui pesan Whatsapp yang berdurasi kurang lebih satu menit.

Badan Pengusahaan (BP) Batam, selaku pengelola bangunan mengakui peristiwa tersebut disebabkan karena curah hujan tinggi sehingga mengakibatkan bagian atap rusak.

“Peristiwa tersebut benar, plafon masjid itu roboh berjatuhan karena kelembaban yang ada di plafon masjid,” ujar Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait, Kamis (8/9).

Atas kejadian itu, pihaknya memutuskan untuk menutup sementara aktivitas ibadah di Masjid Tanjak tersebut. Sembari menunggu perbaikan kerusakan parah yang terjadi selesai

“Kerusakan ini masih tanggungjawab kontraktor, karena masih masa-masa pemeliharaan,” tutupnya.

Diiketahui, Masjid Tanjak dibangun PT Nenci Citra Pratama sebagai pemenang tendernya, dan Konsultan Perencana Ir. Y. Seno Prakoso, MT dan Konsultan Supervisi PT. Narga Saraba Bhumi.

Masjid Tanwirun Naja atau Masjid Tanjak, memeliki bentuk seperti tanjak atau penutup kepala khas adat Melayu. Berdiri megah, dan indah di kawasan Bandara Hang Nadim.

Masjid ini terdiri dari dua bangunan utama, yakni masjid dan manara setinggi 45 meter. Masjid yang diresmikan Menko Airlangga tersebut kini menjadi ikon wisata dan destinasi baru di Kota Batam.

Baca juga: Heboh, Warga Abadikan Pelapon Masjid Tanjak Roboh