Maxim Tegaskan Sopir Penipu Turis Bukan Mitra, Siap Tempuh Jalur Hukum

Maxim
Head Of Division Aplikasi Driver Online Maxim Kabupaten Karimun, Ami. (Foto: Dok pribadi)

KARIMUN – Aplikasi transportasi online Maxim angkat bicara terkait insiden dugaan penipuan terhadap 12 turis asal Perak, Malaysia, yang terjadi di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau.

Head of Division Maxim Karimun, Ami, memastikan bahwa sopir berinisial RS yang menjemput rombongan wisatawan tersebut bukanlah mitra resmi mereka.

“Setelah kami lakukan pengecekan, RS bukan driver yang terdaftar di aplikasi Maxim,” kata Ami, Sabtu, 3 Mei 2025.

Ia juga menyampaikan bahwa Maxim akan menempuh jalur hukum terhadap pihak-pihak yang mencoba mencemarkan nama baik perusahaan dengan memanfaatkan situasi ini.

Ami menyesalkan kejadian tersebut karena dapat berdampak buruk bagi seluruh ekosistem transportasi, baik online maupun konvensional. Ia menegaskan bahwa Maxim tidak bertanggung jawab atas layanan di luar aplikasi.

“Kalau orderan dilakukan di luar sistem Maxim, itu di luar tanggung jawab kami. Aplikasi kami tidak menyediakan layanan antar jemput tanpa pemesanan resmi,” ujarnya.

Ami menambahkan, seluruh mitra Maxim diberikan pelatihan dan aturan ketat. Jika ada yang melanggar, mereka akan langsung diblokir dari sistem dan tidak bisa bergabung kembali.

“Ketegasan ini kami ambil untuk menjaga kepercayaan pengguna dan nama baik Maxim,” katanya.

Baca juga: 12 Turis Asal Malaysia Terlantar di Karimun, Diduga Ditipu Sopir Taksi Online

Ia pun berharap insiden ini tidak menimbulkan ketegangan antar sopir, baik online maupun konvensional, dan mengajak semua pihak menjaga suasana kondusif.

“Mari kita jaga Karimun tetap aman dan nyaman bagi wisatawan,” tutupnya. (*)