Tips dan Trik Merawat Ikan Hias Biar Makin Cantik

Foto : Istoimewa

Tanjungpinang – Siapa tak mengenal si ikan hias? Ikan yang memiliki keindahan tersendiri dibandingkan dengan ikan-ikan lainnya. Warna, ukuran, dan karakter yang unik menjadikan ikan hias semakin cantik dan banyak diminati.

Saat ini, tidak sedikit ikan yang dapat dikategorikan sebagai ikan hias. Ikan Cupang, Moli, dan bahkan predator seperti ikan gabus pun kerap kali dijadikan sebagai pajangan dan hewan peliharaan.

Salame, Pengurus Komunitas Pecinta Ikan Hias Tanjngpinang (KPIHT) mengatakan, di balik keindahannya, ikan hias tentunya memerlukan perlakuan khusus. Hal itu tentunya untuk menjaga dan mempertahankan kecantikannya.

Menurutnya, semakin cantik ikan tersebut maka akan semakin mudah memenangkan kontes atau kompetisi. Sejalan dengan itu, prestasi ikan hias juga akan mempengaruhi mahar si ikan apabila diminati.

Berikut merupakan tips dan trik yang ia kemukakan saat bertemu dengan jurnalis Ulasan.co.

1. Rutin Mengganti Air

Air merupakan habitat utama ikan hias. Tingkat kebersihan air akan mempengaruhi kesehatan si ikan hias.

Menurut Salame, rutin mengganti air adalah salah satu perawatan dasar yang harus dilakukan bagi para pencinta ikan hias, terlebih ikan cupang.

Tiga sampai lima hari sekali, air dalam kolam atau akuarium ikan wajib diganti. Hal itu dapat memberikan suasana segar kepada ikan sehingga tidak mudah stress.

“Ya rutin ganti air. Kalau sudah agak keruh atau banyak kotoran, ya wajib diganti,” jelasnya.

Kendati demikian, air dalam kolam juga tidak boleh terlalu sering diganti. Hal itu akan membuat ikan merasa tidak nyaman dan mudah stress.

2. Gunakan Pangan Hidup

Selain menjaga lingkungan hidup atau habitat ikan, kualitas pangan tentunya juga wajib untuk diperhatikan. Kualitas pangan ikan, akan mempengaruhi kecantikan, stamina, serta daya tahan tubuh ikan.

Salame menjelaskan bahwa pangan ikan yang ia rekomendasikan adalah pangan hidup seperti jentik-jentik. Ia menilai bahwa pangan hidup adalah makanan alami ikan hias.

Selain itu, ia juga menilai bahwa pangan hidup jauh lebih sehat dibandingkan dengan pelet buatan pabrik. Menurutnya, pelet buatan pabrik kemungkinan sudah mengandung bahan kimia atau bahan-bahan yang tidak alami.

“Kalau pangan, saya merekomendasikan pangan hidup ya dibanding pelet buatan pabrik,” tuturnya.

Meskipun demikian, ia juga tidak melarang apabila pencinta ikan tetap menggunakan pelet.

“Ya tapi kalau pakai pelet juga tidak apa-apa sih,” tuturnya lagi.

3. Perhatikan PH Air

Bagi Salame, PH atau tingkat keasaman pada air juga mempengaruhi kehidupan ikan hias. Menurutnya, ada beberapa jenis ikan yang nyaman dengan pH rendah dan ada juga yang nyaman dengan air ber-ph tinggi.

Untuk itu, Salame menyarankan agar pencinta ikan hias dapat terlebih dahulu mencari tahu karakter ikan yang ingin dipelihara.

Hal itu bertujuan agar ikan yang dipelihara tidak mudah mati.

4. Kenali Perilaku Ikan

Menurut Salame, mengenali perilaku ikan juga penting bagi para pecinta ikan hias. Baginya, perilaku ikan hias juga dapat menunjukkan tingkat kebugaran ikan.

Pria yang sempat menjadi bendahara KPIHT itu menjelaskan, terdapat beberapa ciri-ciri perilaku ikan yang menunjukkan bahwa ia kurang sehat.

Pertama, ikan hias yang dipelihara selalu berenang ke permukaan air dan sulit untuk berenang ke dasar kolam atau akuarium.

Kedua, terjadi perubahan perilaku yang drastis. Misalnya, ikan yang tadinya aktif mengelilingi kolam, tiba-tiba hanya diam di satu tempat saja, atau begitu pula sebaliknya.

Ketiga, ikan tidak nafsu makan dan terlihat lemas.

5. Perhatikan Cara Mengganti Air

Menurut Salame, dalam mengganti air ikan, pemilik sebaiknya tidak langsung memasukkan air yang baru ditampung langsung ke kolam atau akuarium.

Tambah Salame, air yang akan dimasukkan ke dalam akuarium lebih baik didiamkan dahulu selama satu malam. Dengan demikian, beberapa kandungan atau pun kotoran dapat mengendap terlebih dahulu.

Setelah didiamkan selama satu malam, air yang akan dimasukkan hanya sebagian saja. Tepatnya, hanya air bagian atas saja. Sedangkan air yang dekat dengan dasar wadah, sebaiknya tidak dimasukkan karena mengandung kotoran atau pun kandungan lainnya.

“Air yang mau dimasukkan itu sebaiknya didiamkan dulu satu malam. Kalau sudah mengendap, baru masukkan. Itu pun bagian atasnya saja,” jelas Salame.

Pewarta : Muhammad Chairuddin
Editor : MD Yasir