Mengenal Kue dan Buah Khas Etnis Tionghoa saat Perayaan Imlek

Kue dan Buah Khas Imlek
Kue dan buah dijual pedagang untuk perayaan Imlek di Tanjungpinang, Kepulauan Riau. (Foto: Meli Santia)

TANJUNGPINANG – Menjelang hari Imlek banyak pedagang menjual aneka kue khas bisa di jumpai saat perayaan tertentu dalam kebudayaan etnis Tionghoa maupun ibadah keagamaan. Beberapa diantaranya adalah kue keranjang, jeruk Mandarin dan jeruk baby dan apem pink.

Pedagang kue di Pasar Mini Bestari Jalan Pasar Inpres Tanjungpinang, Seli mengatakan, sepengetahuannya kue keranjang terbuat dari campuran tepung beras, air dan gula tebu.

Kue ini memiliki tekstur yang kenyal, jika dilihat sekilas teksturnya mirip dodol. Kue keranjang yang biasanya dijual berbentuk bulat dilapisi plastik bening sehingga warna dan bentuknya terlihat jelas. Harganya mulai dari Rp15.000 sampai Rp40.000 harga dipatok berdasarkan ukuran.

“Kue ini tahan lama, saya pernah simpan di rumah sampai satu bulan masih bisa dimakan hanya saja tekstur kuenya jadi keras, tapi tetap enak,” kata Seli, Jumat 24 Januari 2025.

“Saya tak pernah buat sendiri kue keranjang lama prosesnya, kata orang tua saya prosesnya pembuatan kue ini memerlukan perebusan ber jam-jam,” sambungnya.

Selain kue keranjang ada juga jeruk Mandarin, jeruk Malaysia dan jeruk baby yang menjadi ciri khas etnis Tionghoa dalam merayakan kebudayaan maupun kegiatan keagamaan.

Seli mengatakan jeruk Malaysia adalah sebutan lain dari jeruk Mandarin. “Kalau orang bilang jeruk ini jeruk Mandarin kalau kami (etnis Tionghoa) bilang ini jeruk Malaysia bentuknya berbeda dengan jeruk Mandarin yang satu lagi, kalau ini lebar-lebar mungkin karena ditanam di Malaysia namanya jadi jeruk Malaysia saya tak tau juga saya ambil dari agen sini-sini saja,” kata Seli.

Baca juga: Jelang Imlek, Harga Ikan Dingkis Bertelur Bisa Rp1 Juta Sekilo di Tanjungpinang