Mengenal Lebih Dekat Danlantamal IV, Laksamana Pertama TNI Dwika Tjahja Setiawan

TNI AL
Laksamana Pertama TNI Dwika Tjahja Setiawan saat bercerita tentang awal mula karirnya di TNI AL. (Foto:Muhammad Chairuddin/Ulasan.co)

Tanjungpinang – Laksamana Pertama TNI Dwika Tjahja Setiawan, tak pernah bermimpi menjadi seorang komandan di Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) IV di Tanjungpinang.

Apalagi, sampai meraih pangkat bintang satu dibahunya.

Namun ada kisah cerita yang menarik dari dirinya, ketika diusia mudanya ingin mengejar cita-citanya menjadi seorang tentara.

Bahkan ceritanya bisa menjadi motivasi bagi anak muda, yang ingin mengejar cita-cita dikemudian hari.

Dibesarkan di Lingkungan Keluarga Militer

Dwika Tjahja Setiawan, saat muda bercita-cita ingin menjadi abdi negara khususnya TNI.

Cita-cita itu muncul di benaknya, sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMA).

Dwika menjelaskan, kehidupannya sejak kecil memang berada di lingkungan militer.

Terlebih lagi, ia merupakan anak dari salah seorang tentara.

“Cita-cita intinya dulu cuma mau jadi tentara setelah SMA kelas 2. Saya melihat ada nilai kebanggaan tersendiri. Saya lihat orang tua sepertinya ingin sekali anaknya ini masuk Akademi Angkatan Bersenjata (Akabri) waktu itu,” tuturnya, Selasa (08/02).

Dengan bermodalkan keyakinan, Dwika mencoba peruntungannya kala itu.

Namun, nasib berkata lain dan Dwika sempat dinyatakan gagal.

Dari kegagalan itu, Dwika sempat berputus asa sembari menyambung pendidikannya di perguruan tinggi.

Pada kesempatan berikutnya yakni yang ketiga, Dwika akhirnya lulus sebagai salah satu peserta di Akabri.

“Tahun ketiga saya coba lagi. Alhamdulillah diterima. Saya yakin saya mampu,” ucap Dwika.

“Saya belum tau angkatan darat, atau laut. Saat itu kami dibentuk kelompok. Barulah saya tau saya di AL,” tambahnya.

Bangga Bisa Menerbangkan Pesawat

TNI AL tentu identiknya dengan kebaharian khusunya kapal.

Namun ternyata pada realitanya, TNI AL juga memiliki perangkat penerbangan untuk menopang tugas dan fungsinya.

Hal itu terbukti dengan lahirnya salah seorang penerbang handal, yang kini menjadi Danlantamal IV Tanjungpinang, Laksamana Pertama TNI Dwika Tjahja Setiawan.

Diangkatannya, Dwika ternyata menjadi salah satu prajurit kebanggaan.

Pasalnya, Dwika menjadi salah satu anggota yang masuk dalam bidang penerbangan di AL.

“Saat lulus Letnan II, ada tes untuk saya berjuang jadi penerbang. Alhamdulillah saya dinyatakan lulus,” bangganya.

Menurutnya, menjadi seorang penerbang merupakan hal yang luar biasa.

Ia menjelaskan, setiap penerbang akan dididik untuk menerbangkan pesawat sesuai dengan klasifikasi pesawat masing-masing.

Ia juga sempat menjalani pendidikan sebagai instruktur penerbangan.

“Saya dijuruskan ke helikopter. Saat ini AL punya,” ungkapnya.

Lanjutnya, TNI AL sendiri telah memiliki sejumlah peralatan yang sangat canggih.

Misalnya saja dengan sejumlah radar yang dapat memantau keadaan sekitar.

TNI AL
Laksamana Pertama TNI Dwika Tjahja Setiawan, saat meninjau pelaksanaan tes Mental Ideologi (MI) penerimaan Calon Bintara (CABA) dan Calon Tamtama (CATA) Prajurit Karier (PK) TNI Angkatan Laut Gelombang I Tahun 2002. (Foto:Istimewa)

Menekuni Hobi Fotografi

Namun dibalik seragam lorengnya, Dwika adalah seorang yang hobi dengan dunia fotografi.

Berawal dari iseng, Dwika menilai setiap momen menjadi berharga apabila diabdikan dengan baik dan dapat dinikmati.

Sejak 2003 silam, Dwika mulai menggeluti dunia fotografi dengan tipe kamera DSLR.

“Awalnya iseng. Saya senang kumpulkan gambar di luaran. Terus saya bertanya-tanya,” tuturnya.

Dwika mengaku, dirinya memiliki seorang mentor yang dengan latar belakang seorang jurnalis.

Keahlian fotografi yang ia miliki saat ini, ia pelajari dari mentornya itu saat berada di Surabaya.

Bahkan, Dwika sempat diajak mengelilingi studio di tempat mentornya bekerja itu.

Hal tersebut merupakan bagian dari pembelajarannya dalam dunia fotografi.

Dibandingkan dengan objek lainnya, objek alam menjadi objek yang paling menarik menurut Dwika.

Keindahan dan keasrian alam adalah hal yang menarik baginya.

“Kadang kalau Sabtu subuh itu saya sudah hilang. Kebanyakan objek natural seperti jatuhnya embun hingga binatang terbang,” lanjutnya.

Hingga saat ini, Dwika memiliki sejumlah kamera yang ia minati.

Setidaknya, tak kurang dari 10 kamera telah ia kantongi untuk menyalurkan hobinya itu.