Menikmati Pemandian Bidadari di Gunung Lengkuas Bintan

Pengunjung menikmati objek wisata Air Terjun Gunung Lengkuas, Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan, Kepri (Foto: Engesti)

Bintan – Air Terjun Gunung Lengkuas menjadi magnet tersendiri bagi wisata alam di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri). Objek wisata ini dapat dijadikan sebagai destinasi untuk liburan.

Terutama bagi wisatawan yang suka berpetualang di alam dan kemping. Air Terjun Gunung Lengkuas bisa jadi pilihan.

Namun sebelum ke sana, jangan bayangkan kata “gunung” di sana sebagai gunung sungguhan Sebetulnya itu adalah bukti dengan ketinggian kira-kira 200 meter dari permukaan laut.

Air Terjun Gunung Lengkuas ini berada di Kelurahan Gunung Lengkuas, Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan. Untuk menuju sana hanya sekitar 60 menit dari Kota Tanjungpinang dan sedikit jauh dari Tanjung Uban.

Setibanya di sana, akan disambut dengan perkebunan durian serta panorama hutan lebat yang meneduhkan.

Air terjun ini dulunya tempat masyarakat mencari batu granit. Tetapi sekarang aktivitas masyarakat tersebut sudah berhenti dan dialihkan menjadi tempat wisata.

“Dulu ini tempat masyarakat mencari granit, sekitar tahun 2004 – 2005 baru dijadikan tempat wisata,” kata Pujiari ketua RT 4 sekaligus pengelola wisata gunung lengkuas.

Sebelum pandemi COVID-19 tempat wisata gunung lengkuas sangat diminati oleh wisatawan domestik dan sebagai tujuan mahasiswa pencinta alam (Mapala) untuk berkemah.

“Sebelum pandemi sampai 200 pengunjung bahkan mapala Kampus UMRAH, dan Poltek Batam sering buat kegiatan di sini, padahal waktu itu jalan belum sebagus sekarang,” katanya.

Disebut Pemandian Bidadari

Pujiari menuturkan, air terjun di sana ada yang menyebut tempat mandi para bidadari. Ada yang bilang juga dulunya tempat ini sebagai penyimpanan harta karun.

“Ada juga yang sebut pemandian bidadari. Tapi itu dulu,” katanya.

Air Terjun Gunung Lengkuas ini dimanfaatkan masyarakat sekitar kebutuhan sehari-hari. Banyak pipa-pipa yang terpasang di sekitar aliran dan langsung mengalir ke rumah-rumah warga.

Berdasarkan keterangan warga, air minum kemasan yang sering di konsumsi masyarakat Tanjungpinang dan Bintan juga berasal dari air terjun tersebut.

“Hampir 80 persen warga Gunung Lengkuas mendapat air dari sana,” katanya lagi

Bagi yang ingin menikmati ketenangan dan kesunyian, bisa mendaki sedikit lagi menuju tingkatan ke dua.

Di sana akan dimanja dengan pepohonan besar, aliran sungai yang mengalir, serta sekelompok primata jinak yang menguasai setiap sudut kawasan hutan. Ada dua gazebo yang dibangun oleh masyarakat setempat sebagai tempat bersantai.

Bila menginginkan lebih bisa menggelar tikar duduk di pinggir air, dan membuka perbekalan dari rumah.

Tempat wisata ini sungguh asri, tidak ada tangan-tangan nakal yang membuang sampah sembarangan.

Fasilitas yang dimiliki oleh objek wisata ini adalah gazebo, dan WC atau kamar mandi. Namun, di balik kelebihannya masih terdapat kisah pilu yang terjadi di tempat wisata tersebut. Pada bulan Januari 2021 lalu telah terjadi hujan deras yang menyebabkan tanah disebrang air terjun longsor yang mengakibatkan WC disana hancur.

“Januari lalu itu ada hujan deras jadi longsor itu sudah diusulkan juga agar segera ditindak lanjuti,” katanya.

Pujiari berharap, ke depannya wisata Air Terjun Gunung Lengkuas bisa dikelola lebih baik dan menjadi destinasi wisata domestik maupun manca negara.

Kalau ingin melihat air terjunnya mengalir deras sebaiknya datang saat musim penghujan. Sebaliknya, di musim kemarau debit airnya lebih sedikit. (*)

Pewarta: Engesti
Redaktur : Muhammad Bunga Ashab