Bisnis  

Menko Airlangga Lepas Ekspor Perdana Alumina PT BAI

Gubernur Kepri Ansar Ahmad saat melepas secara simbolis ekspor alumina PT BAI di KEK Galang Batang, Bintan, Kepri (Foto: Humas Pemprov Kepri)

Bintan – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melepaskan ekspor perdana vessel bermuatan alumina proses refinery PT Bintan Alumina Indonesia (BAI) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang, Bintan, Kepulauan Riau, Jumat (2/7).

Ekspor perdana ini dilepas sebanyak 70 ribu ton Smelter Grade Alumina (SGA) dengan nilai 21 juta dolar AS ke Malaysia.

Airlangga mengikuti proses pelepasan ini secara virtual dari Selasar Loka Kretagama Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, didampingi oleh Sekretaris Kemenko Perekonomian Susi Wijono dan Deputi Bidang Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Wahyu Utomo.

Airlangga memaparkan bahwa saat ini Pemerintah Pusat memang tengah merevitalisasi perkenonomian di Kepri. Hal ini dibuktikan dengan telah ditandatanganinya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 67 Tahun 2021 tentang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batam Aero Technic, dan PP Nomor 68 Tahun 2021 tentang KEK Nongsa.

“Dari sekian banyak provinsi di Indonesia memang yang paling banyak KEK-nya itu di Kepri,” kata Airlangga.

Airlangga berharap dengan ekspor alumina ini kedepannya PT BAI dapat memproduksi turunan dari alumina berbentuk alumina dan manfaat dari nilai ekspor alumina produksi Bintan ini dapat dirasakan secara luas.

“Kalau ini terus ditingkatkan maka hasilnya tidak hanya dinikmati masyarakat Kepri saja tetapi masyarakat Indonesia secara keseluruhan,” demikian jelas Airlangga.

Sementara itu, Gubernur Kepri Ansar Ahmad menyebutkan jika KEK merupakan usaha pemerintah dalam peningkatan iklim investasi dan usaha serta pembukaan lapangan kerja secara luas.

“KEK Galang Batang ini merupakan salah satu KEK yang termasuk paling cepat dalam pengembangannya melalui PT Bintan Alumina Indonesia ini,” tuturnya.

Ekspor perdana alumina produksi Bintan ini menjadi pengejawantahan dari misi Gubernur Ansar dan Wakil Gubernur Marlin Agustina yaitu percepatan peningkatan pertumbuhan ekonomi berbasis maritim dan keunggulan wilayah untuk peningkatan kemakmuran masyarakat.

Memang sebagai akibat dari Pandemi COVID-19 ekonomi di Kepri mengalami kontraksi yang cukup tajam. Pada akhir tahun 2020 lalu tercatat pertumbuhan ekonomi Kepri jatuh ke angka -3,83 persen. Pada triwulan pertama tahun 2021 angka pertumbuhan ekonomi Kepri terus membaik ke angka -1,09 persen year on year.

Ansar meyakini jika ekspor perdana ini akan menjadi titik awal dari mulai bergairahnya ekonomi Kepulauan Riau, apalagi menurutnya Kepala Bappenas memberikan target ke Kepri untuk dapat mencatatkan pertumbuhan ekonomi pada akhir 2021 nanti di angka positif 3,5 sampai dengan 7 persen.

“Dan hari ini dengan ekspor perdana alumina dan tentunya secara kontiniu dilaksanakan maka saya yakin target tersebut dapat tercapai,” imbuhnya.

Turut hadir dalam pelepasan tersebut Wakil Ketua I DPRD Kepri Hj Dewi Kumalasari, Danrem 033/WP Brigjen Jimmy Ramos Manalu, Wakapolda Kepri Brigjen Pol. Darmawan, Danlanud RHF Kolonel Pnb Andi Wijanarko, Wadanlantamal IV Kolonel Mar. Andi Rahmat, Wakil Bupati Bintan Robby Kurniawan, Wakil walikota Tanjungpinang Endang Abdullah, dan sejumlah pimpinan instansi lainnya. (*)

Pewarta: Muhammad Bunga Ashab
Redaktur: Albet