Midnight Sun, Ketika Sebuah Negara Kehilangan Waktu Malamnya

Kota Hammerfest, Norwegia. (Foto:Dok/Wikipedia)

Hai sahabat Ulasan. Kembali lagi dengan topik bahasan menarik. Kali ini kita akan membahas beberapa negara di dunia, yang sepanjang hari disinari matahari tanpa merasakan waktu malam atau disebut ‘Midnight Sun’.

Midnight sun merupakan fenomena yang terjadi di negara-negara yang terletak di ujung batas sumbu rotasi siang dan malam di Bumi. Kebanyakan Midnight Sun terjadi pada negara yang terletak di belahan utara.

Umumnya, dalam sehari ada pembagian waktu mulai pagi, siang, dan malam. Ketika pagi hari tiba, kita akan melihat matahari muncul di langit hingga waktu siang dengan suhu yang terik. Sedangkan malam hari, langit menjadi gelap.

Nah sahabat, ada beberapa negara yang tidak pernah mengalami kondisi malam hari selama periode tertentu, seolah matahari bersinar lebih lama dari biasanya. Bahkan hingga waktu tengah malam. Fenomena itu seing disebut ‘Midnight Sun’.

Negara tanpa malam atau negara yang mataharinya tidak pernah terbenam, menjadi fenomena alam yang menarik untuk dibahas.

Adapun salah satu negara yang terkenal dengan fenomena ‘Midnight Sun’ yaitu Norwegia. Terletak di bagian utara Benua Eropa. Norwegia mengalami ‘Midnight sun’ atau matahari tengah malam pada musim panas.

Berikut beberapa negara yang mengalami ‘Midnight Sun’:

1. Alaska, Barrow

Kota Barrow, Alaska atau nama resminya Utqiagvik. (Foto:Dok/Adn.com)

Kota Barrow yang dikenal dengan nama resminya Utqiagvik, adalah kota kecil di Alaska yang dihuni oleh lebih dari 4.500 orang.

Berada di dekat Lingkaran Arktik, kota ini mengalami kondisi iklim yang sangat ekstrem. Musim dingin di Utqiagvik sangat keras, dengan suhu yang sering berada di bawah titik beku serta angin yang kencang.

Salah satu fenomena alam paling menakjubkan yang terjadi di Utqiagvik adalah ‘matahari tengah malam’. Selama tiga bulan, mulai dari akhir Mei hingga akhir Juli, matahari tidak pernah terbenam dan menyinari sepanjang hari.

Sebaliknya, pada awal November hingga sekitar 30 hari berikutnya, matahari tidak pernah terbit, menyebabkan periode kegelapan yang panjang yang dikenal sebagai ‘malam kutub’.

Kondisi ini memberikan pengalaman yang sangat berbeda dalam hidup di kota kecil yang terletak di ujung dunia ini.

2. Swedia, Kiruna

Swedia terutama bagian utaranya, juga dikenal dengan fenomena matahari tengah malam. Dari awal Mei hingga akhir Agustus.

Matahari di Swedia terbenam sekitar tengah malam, dan terbit kembali sekitar pukul 4 pagi, menghasilkan periode panjang, dengan sinar matahari hampir tanpa henti.

Kota Kiruna, yang merupakan kota paling utara di Swedia dengan populasi sekitar 19.000 jiwa, mengalami fenomena ini dengan intensitas yang luar biasa.

Matahari di Kiruna tidak terbenam selama hampir 100 hari, dari Mei hingga Agustus. Hal ini memberikan kesempatan unik bagi penduduk dan wisatawan untuk menikmati aktivitas luar ruangan, dan pemandangan alam sepanjang malam.

3. Greenland, Qaanaaq

Qaanaaq adalah sebuah kota dan kotamadya yang terletak di ujung utara Greenland. Dengan populasi kurang dari 650 orang, Qaanaaq adalah satu-satunya kota di Provinsi Greenland Utara.

Kota ini terkenal karena mengalami periode ‘Midnight Sun’ atau Matahari Tengah Malam yang berlangsung selama dua setengah bulan setiap tahunnya.

Selama periode ini, matahari tidak pernah tenggelam di bawah cakrawala, menciptakan cahaya konstan yang sangat mempengaruhi kehidupan sehari-hari penduduknya.

Selain itu, kondisi geografis dan iklim yang ekstrem di Qaanaaq juga menambah keunikan kota ini sebagai salah satu tempat paling utara yang dihuni di dunia.

4. Norwegia, Hammerfest, dan Svalbard

Norwegia merupakan salah satu negara yang unik, karena sebagian wilayahnya berada di Lingkaran Arktik. Di mana fenomena matahari tak pernah tenggela, atau hari tanpa malam terjadi selama beberapa bulan dalam setahun.

Antara bulan Mei dan Juli, misalnya, daerah-daerah seperti Hammerfest dan Svalbard mengalami periode panjang di mana matahari tetap terbit dan tidak pernah terbenam.

Kondisi itu disebabkan oleh inklinasi bumi yang ekstrem di wilayah Arktik ini. Hammerfest kota kecil namun bersejarah di Norwegia Utara, dan menonjolkan diri sebagai salah satu kota paling utara di Eropa.

Populasinya sekitar 8.000 orang, dan kota ini terkenal karena menjadi bagian dari Situs Warisan Dunia UNESCO melalui Busur Geodesi Struve.

Selama musim panjang, matahari di Hammerfest terbenam hanya sebentar pada pukul 12:43 dan terbit kembali setelah 40 menit, menciptakan kondisi unik di mana siang dan malam hampir bersentuhan.

Svalbard, wilayah yang terletak lebih jauh di utara, juga menawarkan pengalaman yang serupa. Di Svalbard, sinar matahari dapat terlihat terus menerus dari tanggal 10 April hingga 23 Agustus.

Ini membuatnya menjadi salah satu tempat terjangkau yang memiliki matahari terus menerus selama musim panas, meskipun di tengah cekungan Arktik yang dingin.

5. Kanada, Yukon, dan Nunavut

Di Amerika Utara, Kanada memiliki bagian utara yang mirip dengan Norwegia dalam hal fenomena matahari tengah malam. Nunavut, sebuah wilayah di Kanada Barat Laut, terletak sekitar dua derajat di atas Lingkaran Arktik.

Dengan populasi lebih dari 3.000 orang, Nunavut mengalami periode ‘hari tanpa malam’ selama musim panas, ketika sinar matahari dapat terlihat sepanjang hari.

Sebaliknya, di musim dingin, kota ini menghadapi kegelapan total selama sekitar 30 hari berturut-turut, menciptakan kontras yang dramatis antara musim dan cahaya di wilayah ini.

Yukon, juga di Kanada, memiliki ciri khas yang mirip dengan Nunavut. Meskipun tertutup salju sebagian besar tahun, Yukon menawarkan pengalaman yang luar biasa selama musim panas di bagian barat laut wilayah ini.

Di sini, sinar matahari dapat terus menerus terlihat selama 50 hari berturut-turut, yang memungkinkan penduduk dan pengunjung untuk menikmati keindahan alam yang langka dari tanah yang menghadap ke utara.

6. Islandia, Grimsey, dan Akureyri

Kota Akureyri, Islandia. (Foto:Dok/travelweekly)

Islandia, sebuah pulau terbesar kedua di Eropa setelah Inggris Raya, terletak di utara garis lintang yang membuatnya mengalami kondisi iklim yang unik.

Selama musim panas, malam hari di Islandia cenderung terang dan jelas, terutama di bulan Juni ketika matahari tidak pernah benar-benar tenggelam di horison utara.

Fenomena itu menjadikan Islandia sebagai tujuan populer, untuk pengamat astronomi dan pencinta alam yang ingin mengalami ‘hari tanpa malam’, dalam pengaturan yang unik dan indah.

Grimsey, sebuah pulau kecil yang berada di Lingkaran Arktik, menawarkan pengalaman yang menarik bagi mereka yang ingin menyaksikan Matahari Tengah Malam secara langsung.

Pulau yang terletak di sekitar 40 kilometer utara garis lintang 66 derajat, Grimsey memberikan pandangan yang spektakuler terhadap matahari yang tampaknya tidak pernah tenggelam selama musim panas.

Akureyri, kota terbesar di utara Islandia, juga menawarkan kesempatan untuk menikmati fenomena alam yang langka ini, di mana pengunjung dapat menyaksikan matahari terbit di utara horison sepanjang malam.

7. Finlandia, Rovaniemi

Rovaniemi yang dikenal sebagai kota kelahiran Santa Claus, juga merupakan tanah dengan ribuan danau dan pulau yang mempercantik lanskapnya.

Selama musim panas, kota ini menikmati fenomena matahari tengah malam, di mana matahari tidak pernah tenggelam selama 73 hari lamanya.

Pada periode itu, penduduk dan wisatawan dapat merasakan cahaya matahari sepanjang hari, memungkinkan berbagai aktivitas luar ruangan seperti hiking, berkemah, dan menikmati alam tanpa batas waktu.

Namun, selama musim dingin, Rovaniemi mengalami fenomena sebaliknya, yaitu ketiadaan sinar matahari selama beberapa minggu, yang dikenal sebagai ‘kaamos’ atau malam kutub.

Kondisi ini menyebabkan pola tidur masyarakat setempat berubah drastis; mereka cenderung kurang tidur saat musim panas dan lebih banyak tidur saat musim dingin.

Adaptasi terhadap kondisi ekstrem ini menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari di Rovaniemi.

8. Rusia, Saint Petersburg

Kota Saint Petersburg. (Foto:Dok/Facebook/Saint Petersburg City Guide)

Saint Petersburg, kota terbesar kedua di Rusia dan sebelumnya dikenal sebagai Petrograd dan Leningrad, merupakan salah satu destinasi yang mengalami fenomena ‘malam putih’.

Kota penting di Rusia itu, memiliki jumlah populasi lebih dari 5 juta orang, berada pada garis lintang yang tinggi. Dengan demikian, Saint Petersburg mengalami periode di mana matahari hampir tidak pernah terbenam.

Selama sekitar satu setengah bulan, dari akhir Mei hingga pertengahan Juli, langit Saint Petersburg tetap terang bahkan pada malam hari.

Fenomena tersebut menciptakan suasana yang unik dan mempesona, mendorong berbagai festival, konser, dan aktivitas budaya yang berlangsung sepanjang malam.

Selain itu, fenomena ‘Malam putih’ adalah waktu yang istimewa bagi penduduk dan pengunjung untuk menikmati keindahan arsitektur kota, berjalan-jalan di tepi Sungai Neva, dan merasakan kehidupan malam yang tak terlupakan.

9. Faroe Islands, Denmark

Kepulauan Faroe, yang merupakan bagian dari Kerajaan Denmark, terkenal dengan pesona alamnya yang menakjubkan dan lanskap Nordik yang memikat. Selain pemandangan yang mempesona, pulau-pulau ini juga mengalami fenomena matahari tengah malam.

Dari awal Juni hingga pertengahan Juli, matahari tidak pernah benar-benar tenggelam, menciptakan pemandangan yang seolah-olah dari negeri dongeng.

Para wisatawan yang datang ke Faroe Islands pada periode ini dapat menikmati cahaya yang tak pernah padam, memungkinkan eksplorasi alam, hiking, dan mengagumi keindahan fjord serta pegunungan tanpa batas waktu.

Fenomena ini menjadikan Faroe Islands destinasi yang sangat menarik bagi para pencinta alam dan fotografer, yang mencari pengalaman unik dan menakjubkan di ujung utara dunia.

Fenomena matahari tengah malam menambah daya tarik Faroe Islands, menjadikannya salah satu tempat yang paling memikat untuk dikunjungi.