Mie Tarempa: Perpaduan Cita Rasa Unik, Tradisi dan Selera

Mie Tarempa
Mie Tarempa. (Foto: Misa)

Hai sahabat Ulasan di Tanjungpinang. Apakah di antara kalian ada yang belum pernah menyicipi mie tarempa?

Wah, rasanya rugi bila belum pernah merasakan menu lokal yang menggoda selera itu. Apalagi mie tarempa diolah khas dengan rempah-rempah yang sehat dan daging ikan yang segar.

Kuliner lokal nan alami itu kini semakin banyak peminatnya. Kalau tidak percaya yuk kita ikuti liputan dari Misa Adelina dan Fretyara Masitofani, mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni Indonesia Universitas Maritim Raja Ali Haji yang sedang magang di Ulasan Network.

Salah satu mie tarempa terkemuka di Tanjungpinang berada di Kedai Kopi Selera Bintan Jalan Basuki Rahmat. Misa dan Fretyara memilih liputan di mie tarempa milik Anom karena sering dibicarakan banyak orang.

Wanita yang berusia lebih dari setengah abad itu ternyata sudah lebih dari dua dekade berjualan mie tarempa di Kedai Kopi Selera Bintan.

“Sejak tahun 2002 saya sudah mulai berjualan di sini,” kata Angi.

Ia tidak pernah memberikan spatula kepada karyawannya. Sejak pagi pukul 07.00 WIB hingga menjelang sore ia terus meramu dan menggoreng mie tarempa yang dipesan konsumen.

Jumlah karyawan yang bekerja di Mie Tarempa Anom itu pun empat orang, lebih banyak dibanding pelayan di Kedai Kopi Selera Bintan. Bahkan ada karyawan yang sudah belasan tahun bekerja dengannya.

Mobil dan motor yang parkir di kedai kopi itu rata-rata memesan mie tarempa untuk sarapan pagi. Harga mie tarempa Rp17.000 per piring atau per bungkus, tidak jauh beda dengan 20 tahun silam.

Mie tarempa disajikan dalam bentuk kering, lembab dan basah, tergantung selera.

“Ada yang makan di kedai kopi, dan ada juga dibungkus untuk sarapan di kantor atau di rumah,” ucap Anom.

Baca juga: Miris! Atlet Binaraga Malang Makan Daging Ayam Tiren

Wanita sederhana asal Kabupaten Kepulauan Anambas itu menuturkan mie tarempa merupakan kuliner lokal, perpaduan antara bahan dan rempah alami, tradisi dan lidah orang melayu. Tarempa sendiri merupakan ibu kota Kepulauan Anambas.

Angi meracik gandum menjadi mie, kemudian mengolah rempah-rempah menjadi saos. Daging ikan segar yang sudah dimasak, kemudian dipotong kecil-kecil, dicampur dengan telur menambah rasa yang kuat dalam mie.

“Ini masakan yang sehat,” katanya.

Mie tarempa pertama di Tanjungpinang itu kini dapat dijumpai di sejumlah kawasan, tentu dengan pemilik yang berbeda. Bahkan di Batam juga cukup banyak pedagang mie tarempa. (*)