Wisata  

Miliki Keistimewaan, Kopi Jadi Daya Tarik Kayong Utara

Produk kopi liberica Kayong Utara, Kalbar, yang sudah dikemas dengan menarik dan berbagai ukuran. (Foto: Antara)

Pontianak – Memiliki keistimewaan kopi dengan varian dan cita rasa yang khas, menjadikan daya tarik tersendiri bagi Kabupaten Kayong Utara (KKU), Kalimantan Barat untuk dikenal dan dikunjungi wisatawan.

“Kopi merupakan salah satu produk unggulan KKU dengan beberapa varian kopi dan cita rasanya yang khas. Ini menjadi daya tari bagi pariwisata ke Kayong Utara,” ujar Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata KKU, Tasfirani saat dihubungi di Sukadana, Kalbar, Minggu (15/08).

Ia juga berharap agar kopi menjadi salah keunggulan dan pendukung sektor pariwisata di Kayong Utara sehingga memiliki nilai tambah saat wisatawan yang akan ke Kayong Utara.

Menurutnya, saat ini kopi Kayong Utara yang memiliki pangsa pasar yang baik saat ini dan sudah memiliki merek sendiri. Dengan hal itu juga diharapkan mampu masuk pasar bebas bisa bersaing di kancah internasional agar masyarakat petani bisa sejahtera dan meningkatkan pariwisata di Kayong Utara.

“Kembali, harapannya kopi Kayong Utara dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung ke Kayong Utara untuk menikmati kopinya,”harap dia.

Berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kayong Utara bahwa pada tahun 2020 petani Kopi di Kayong Utara telah berhasil memproduksi 493 ton kopi untuk memenuhi kebutuhan dalam daerah maupun luar daerah.

Baca juga: Indonesia Adakan Lomba Barista pada Festival Kopi Mesir

Saat ini kopi KKU yang sangat dikenal yakni kopi jenis liberica. Cita rasa khas kopi liberica yang memiliki aneka rasa buah – buahan saat ini semakin diminati pasar atau penikmat kopi dan bahkan sudah dikenal luas di nusantara.

“Kopi Liberica Kayong Utara memiliki aneka cita rasa khas buah-buahan. Hal itu karena tumbuh di pesisir pantai dan di sekitar kebun kopinya terdapat tumbuh-tumbuhan liar seperti jambu monyet dan lainnya. Sehingga mempengaruhi rasa pada kopi,” ujar Pemilik Kopi Jago Jalanan (Kojal) Gusti Iwan Dermawan yang ikut mengenalkan dan mempopulerkan kopi Liberica Kayong Utara.

Ia menjelaskan bahwa kopi Liberica asal KKU bernilai dan memiliki potensi tinggi serta semakin berkembang dengan olahan yang sangat baik dari petani. Sehingga memiliki cita rasa yang khas dari kopi itu sendiri.

Sebagai pemilik Kojal Gusti Iwan mempertahankan kualitas biji kopi yang memiliki rasa khas dan alami pada kopi Liberica Kayong Utara itu.

“Kita sedang mempertahankan kualitas biji kopi agar tidak ada perubahan dari rasanya. Sehingga pelanggan tetap percaya dengan rasa yang konsisten.Yang terpenting juga petani tetap menjaga pasca panen kopinya,” jelas dia.

Dengan potensi dan keunikan kopi KKU, Bupati Kayong Utara Citra Duani telah menetapkan setiap tanggal 14 Agustus sebagai hari kopi di daerah itu. Penetapan hari kopi Kayong Utara tersebut dimulai sejak 2020 lalu.

Satu di antara warga Sukadana Adit yang mengharapkan perayaan hari kopi lokal tidak hanya seremonial belaka namun momentum tersebut bisa masuk dalam kalender kalender pariwisata di daeranya.

“Kalau hari kopi Kayong ini kita bisa manfaatkan untuk menunjang pariwisata yang ada di Kayong Utara jadi harus masuk dalam jadwal tahunan di Kayong Utara,”Kata Adit di Sukadana.

Mengusung tema petani kopi hebat, Indonesia tangguh diharapkan dapat meningkatkan perekonomian petani kopi di negeri bertuah tersebut di tengah pandemi yang belum berakhir.

“Sebagai masyarakat tentu kita berharap petani kopi bisa mandiri di kaki sendiri dalam artian dengan kopi mereka bisa menikmati kesejahteraan tanpa harus mencari mata pencarian lainnya,” harapnya.

Pewarta: Antara
Editor: Albet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *