MALANG — Video viral di media sosial yang memperlihatkan beberapa atlet binaraga di Malang, Jawa Timur, mengonsumsi daging ayam tiren (mati kemaren) yang terlihat beberapa bagiannya sudah membusuk.
Kabar atlet binaraga Malang makan ayam tiren itu pun viral di media sosial. Dalam video tersebut terlihat para atlet tersebut mengolah ayam tiren sudah membusuk di kamar mandi.
Atlet tidak makan seluruh daging ayam, melainkan hanya mengambil daging dari bagian dada yang memiliki protein tinggi dan rendah lemak.
Dikutip dari republika.co.id, para atlet terpaksa makam ayam tiren karena masalah pendanaan untuk Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur (Porprov Jatim IX 2025) yang diajukan kepada Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Malang tidak kunjung cair sekitar Rp3 juta per bulan.
Uang itu untuk memenuhi gizi para atlet untuk perkembangan otot. Tiga karung ayam tersebut dibeli dari peternak ayam dengan harga Rp100.000.
Kabarnya dari 25 atlet yang disiapkan Malang, hanya 12 atlet yang ikut Porprov Jatim, dan makan ayam tiren. Semua itu dilakukan karena terpaksa.
Ketua Umum PP PBFI 2025-2029, Irwan Alwi, mengaku sudah menyaksikan rekaman video tersebut. Ia mengaku tidak mengenal dengan dua atlet dalam video tersebut.
“Saya sudah lihat rekaman videonya, saya tidak kenal. Saya pastikan itu bukan atlet nasional atau level provinsi. Kalau level kota atau kabupaten itu mungkin saja. Saya juga sudah komunikasi dengan PBFI Jawa Timur, mereka mengaku kaget juga dan tidak kenal dengan atlet tersebut,” ucap Irwan yang dihubungi Selasa 6 Mei 2025.
Ia menambahkan berdasarkan rekaman video yang viral itu, dua orang yang sedang membersihkan ayam tiren tersebut bisa jadi atlet binaraga baru, karena badannya juga kurang bagus untuk ukuran atlet binaraga.
“Bisa saja orang fitness yang baru latihan dua sampai tiga tahun kemudian direkrut jadi atlet binaraga,” katanya.
“Daerah kabupaten apalagi yang di pelosok memang suka asal dalam merekrut atlet. Kadang petani atau kuli bangunan yang badannya bagus mereka rekrut, yang penting ada dan bisa mewakili daerahnya untuk ikut kejuaraan,” tuturnya.
Terkait mengonsumsi ayam tiren, Irwan menuturkan untuk orang normal saja itu tidak dibenarkan apalagi untuk atlet. “Ayam sudah mati itu kan sudah jadi bangkai, untuk orang umum saja tidak diperkenankan apalagi atlet. Kalau minuman atau obat yang sudah kadaluarsa 2-3 hari mungkin masih bisa dikonsumsi, tapi kalo bangkai ya tidak boleh,” ujarnya.
Haram Makan Ayam Tiren
Mengkonsumsi ayam tiren disebut akan menimbulkan keinginan untuk berbuat maksiat, kata Ketua MUI Kabupaten Bogor, Ahmad Mukriazy.
Menurut dia, segala hal yang berlabel haram akan membawa sifat panas di dalam diri manusia.
“Jadi kalau makan makanan yang tidak halal membawa kemungkaran,” kata Ahmad Mukriazy.
Status hukum dalam Islam ayam tiren adalah bangkai. Sehingga seperti diterangkan dalam Alquran Surah Al-Maidah.
“Mengharamkan kalian memakan bangkai, darah, dan daging babi,” kata Ahmad menukil arti ayat Alquran.
Baca juga: Master Kosasi Minta Pengurus Taekwondo Karimun Bina Atlet Tanpa Batas
Jadi yang menjual itu berdosa, tapi bukan dosa besar. Tapi, masuk ke dalam bentuk penipuan. Menurutnya, yang salah bukan konsumen, karena tidak mengetahuinya. “Jadi itu kan sebuah penipuan,” ujarnya menegaskan.
Selain itu, dalam pemotongannya sendiri ada tata caranya. Yaitu, membaca Bismillah, memotong pada urat kerongkongannya, dan mengarahkan posisinya pada arah kiblat.
“Jadi tidak sembarangan,” ucapnya menegaskan. (*)