Misteri Kenapa Air Laut Tak Pernah Habis Meski Terus Menguap?

Ilustrasi - Air Laut Tak Pernah Habis Meski Terus Menguap. (Foto: Freepik)
Ilustrasi - Air Laut Tak Pernah Habis Meski Terus Menguap. (Foto: Freepik)

JAKARTA – Air laut setiap hari menguap ke atmosfer. Namun, pernahkah Anda bertanya, mengapa selama jutaan tahun air laut tidak pernah habis?

Jawaban singkatnya adalah karena siklus hidrologi atau daur ulang air di Bumi yang tak pernah berhenti. Siklus inilah yang memastikan jumlah air tetap stabil. Bahkan, menurut NASA, lautan memegang peran terbesar karena 97 persen air di Bumi tersimpan di dalamnya.

Air Laut dan Perannya dalam Siklus Hidrologi

Secara sederhana, siklus hidrologi bekerja dengan cara air laut menguap ke atmosfer, kemudian turun kembali sebagai hujan (presipitasi). Terkadang, uap air laut terbawa hingga ke daratan lalu jatuh sebagai hujan, meski jumlahnya relatif kecil.

US Geological Survey mencatat, hanya sekitar 10 persen air yang menguap dari lautan kemudian berpindah ke daratan sebelum akhirnya jatuh sebagai hujan. Selebihnya, uap air kembali langsung ke lautan.

Lautan, Pusat Sirkulasi Air di Bumi

Mengutip NASA, proses hujan, penguapan, pencairan, pembekuan, hingga kondensasi adalah bagian dari siklus hidrologi. Proses ini tidak pernah berhenti, terus berputar dari awan ke daratan, ke lautan, lalu kembali lagi ke awan.

Dalam siklus itu, lautan menjadi pusat utama. Sebanyak 78 persen curah hujan global jatuh di atas laut, sementara 86 persen penguapan dunia juga berasal dari laut.

Lebih jauh lagi, penguapan laut bukan hanya berpengaruh pada jumlah uap air di atmosfer, tetapi juga menggerakkan panas di sistem iklim global. Saat air laut menguap, permukaan laut mendingin, lalu menyerap panas dalam jumlah besar. Panas ini berfungsi menahan sebagian efek rumah kaca akibat karbon dioksida dan gas lainnya.

Uap air yang mengembun lalu membentuk awan dan kembali turun sebagai hujan, bahkan sering kali jauh dari lokasi awal penguapannya. Saat uap air berubah menjadi awan, ia juga melepaskan panas yang mendorong sirkulasi atmosfer, terutama di wilayah tropis. Inilah salah satu faktor penting keseimbangan energi dan suhu di Bumi.

Seberapa Banyak Air Laut di Planet Kita?

Menurut data Wonderopolis, total cadangan air di Bumi mencapai 332.500.000 mil kubik. Dari jumlah tersebut, sekitar 321.000.000 mil kubik atau hampir 97 persen berada di lautan dunia.

Dengan jumlah yang sangat besar dan siklus hidrologi yang terus berlangsung, air laut akan selalu kembali ke tempatnya. Uap air yang naik ke atmosfer akan turun lagi dalam bentuk hujan, salju, atau presipitasi lainnya.

Sebagian besar jatuh langsung ke lautan, sementara sebagian kecil turun di daratan lalu mengalir melalui sungai sebelum akhirnya bermuara kembali ke laut.*

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News