Modernisasi Militer RI Dikebut, Prabowo Borong Alutsista Barat

Rudal pertahanan udara Khan bikinan Roketsan Turki. (Foto:Instagram/Defenceview)

JAKARTA – Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI terus berupaya memodernisasi kemampuan militer Indonesia dengan mengganti Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) TNI dengan yang baru.

Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Prabowo Subianto sebelumnya telah melakukan pembicaraan dengan beberapa negara-negara pemasok alutsista untuk kebutuhan TNI.

Bahkan Prabowo telah menyampaikan rencananya untuk membeli pesawat tempur Boeing F-15ID dan Dassault Rafale bikinan Prancis untuk TNI Angkatan Udara.

Indonesia juga telah memesan 42 jet tempur Rafale senilai US$1,8 miliar pada Februari lalu. Tahun lalu, Jakarta juga memesan dua pesawat angkut Airbus A400M.

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI telah menyetujui pembelian 12 unit pesawat tempur Mirage 2000-5 buatan Dassault Prancis bekas pakai Angkatan Udara Qatar (QEAF).

Selain itu, Indonesia juga membeli 12 hingga 18 unit pesawat tempur multiperan Rafale dari pabrikan yang sama asal Prancis itu untuk batch kedua seperti yang diwartakan Janes, Selasa (15/11).

A400M adalah pesawat multi-fungsi yang dapat meningkatkan kemampuan taktis angkatan udara. Selain itu, pemerintah juga berencana mengakusisi peluru kendali (Rudal) buatan Turki.

Baca juga: Kemenkeu Setujui Beli 12 Jet Tempur Mirage 2000-5 dan 18 Rafale

Prabowo, Jumat (25/11) telah bertemu Menhan Prancis, Sebastien Lecornu di Jakarta untuk membahas rencana RI memboyong dua kapal selam serang kelas Scorpene.

Empat hari sebelum bertemu Sebastien Lecornu, Prabowo juga menyambut kedatangan Menhan Amerika Serikat, Lloyd Austin dan melanjutkan pembicaraan untuk pembelian jet tempur F-15ID.

“Keputusan saat ini ada pada pemerintah Indonesia. Sementara negosiasi telah berjalan mulus,” kata Prabowo dalam konferensi pers bersama dengan Austin 21 November.

“Kami tentunya mendukung upaya Menhan Prabowo untuk melanjutkan modernisasi sistem pertahanan RI dan kapabilitasnya dan kami ingin membantu sebisa mungkin,” ucap Austin dilansir dari cnnindonesia.

Prabowo juga meneken kontrak pembelian rudal buatan perusahaan Turki, Roketsan saat Pameran dan Forum Pertahanan Indonesia atau Indo Defence 2022 di Jakarta.

RI berencana membeli rudal Khan, yang dapat diluncurkan dar peluncur roket multi-laras dengan berat 2.500 kg dan jangkauan hingga 280 kilometer.

Pesawat angkut berat Airbus A400M yang dipesan Kemhan RI. (Foto:Aerocontact)
Baca juga: Empat Kapal Perang Kelas Sigma TNI AL Upgrade CMS dan Radar Baru

Indonesia juga bekerja sama dengan Turki untuk mengembangkan simulator menembak, terjun payung, dan penerbangan.

“Kerja sama Government-to-Government dan Business-to-Business ini diharapkan dapat meningkatkan kapabilitas industri pertahanan Indonesia,” kata Prabowo saat bertemu dengan Presiden Badan Industri Pertahanan Turki Ismail Demir di sela-sela forum tersebut.

Selain itu, Kemhan RI juga mendorong industri pertahanan dalam negeri untuk terus meningkatkan produk pertahanan terbaru dan canggih dengan melakukan kerja sama dengan berbagai mitra asing.

Indonesia saat ini telah memiliki holding BUMN industri pertahanan strategis bernama DEFEND ID, yang beranggotakan PT LEN, Pindad, Dahana, Dirgantara Indonesia, dan PAL Indonesia.

Dengan mendirikan DEFEND ID, Indonesia terus berupaya memenuhi kebutuhan alutsista TNI dengan mengembangkan teknologi pertahanan seluas-luasnya untuk mengurangi ketergantungan asing demi memperkuat pertahanan RI.

Baca juga: Indo Defence 2022, Jokowi: Adopsi Sebanyak Mungkin Teknologi Militer Terbaru