Mogok Kerja Petugas Kebersihan Berlanjut, Sampah Menumpuk di Karimun

Petugas Kebersihan Mogok Kerja
Petugas kebersihan mogok kerja di Karimun, Kepri. (Foto: Elhadif Putra)

KARIMUN – Aksi mogok kerja petugas kebersihan berlanjut di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), hingga Sabtu 15 Februari 2025.

Akibatnya tumpukan sampah kini menggunung di-33 titik Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di Pulau Karimun Besar, menciptakan pemandangan tak sedap dan berpotensi menimbulkan masalah kesehatan.

Aksi mogok ini dipicu oleh tunggakan gaji sejak Januari 2025 yang belum dibayarkan. Para petugas kebersihan mengaku kecewa karena hingga kini belum ada kejelasan dari pemerintah daerah.

“Iya, sampai sekarang kami masih mogok karena belum ada kejelasan soal gaji,” ujar salah satu petugas kebersihan.

Tak hanya berhenti pada aksi mogok, para petugas juga berencana menggelar demonstrasi jika tuntutan mereka tak segera dipenuhi.

“Ada rencana untuk demo, tapi nanti kami musyawarah dulu,” tambahnya.

Baca juga: Petugas Kebersihan Karimun Mogok Kerja Tuntut Gaji Dibayarkan

Dampak mogok kerja ini sangat terasa. Data dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Karimun mencatat, setiap hari sekitar 70 ton sampah yang seharusnya diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) kini dibiarkan menumpuk di TPS.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala DLH Karimun, Riyanta, mengungkapkan bahwa anggaran untuk gaji petugas kebersihan sebenarnya sudah tersedia. Namun, proses pencairannya terhambat aturan baru yang mengharuskan pembayaran dilakukan melalui sistem outsourcing, bukan lagi swakelola seperti sebelumnya.

“Sebelumnya swakelola, jadi pembayaran lancar. Sekarang harus melalui pihak ketiga, dan kami masih mencari solusi agar bisa segera diselesaikan,” jelas Riyanta.

Sementara itu, warga Karimun mulai resah dengan kondisi ini. Selain bau tak sedap yang menyengat, keberadaan sampah yang menumpuk juga berisiko memicu berbagai penyakit. (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News