JAKARTA – Pabrikan KTM diterpa isu tak sedap, terkait soal masa depannya di kejuaraan dunia MotoGP karena sedang mengalami krisis keuangan.
Harga saham terus anjlok sejak tahun 2022 hingga 90 persen. Bahkan baru-baru ini dikabarkan, tim yang identic dengan warna oranye tersebut sudah melakukan efisensi pengurangan jumlah anggota dewan direksi dan PHK staf.
Langkah tersebut dilakukan guna menyesuaikan atas penurunan penjualan akibat resesi di Jerman dan krisis biaya hidup di AS.
Krisis keuangn tersebut menimbulkan kekhawatiran terkait masa depan tim KTM di ajang MotoGP.
Sementara, Bos tim Tech3, Herve Poncharal mengonfirmasi bahwa sejauh ini program MotoGP KTM tidak akan terdampak masalah krisis keuangan perusahaan.
“Saya sangat menghormati Stefan Pierer dan Hubert Trunkenpolz,” kata Poncharal seperti dilansir Motorsport via crash.
“Saya berbicara dengan Hubert beberapa hari yang lalu. Dia mengatakan kepada saya bahwa masa terburuk sudah berlalu. Mereka meyakinkan saya, bahwa mereka yakin telah membuat keputusan yang tepat,” sambung Poncharal.
“Sekarang mereka harus membuat keputusan yang sulit. Yaitu pengurangan jumlah karyawan, pengurangan kapasitas produksi, dan pemotongan harga untuk mengurangi stok,” kata Hubert.
“Inilah kesulitan terbesar saat ini.”
“Ada implikasi untuk balapan, tapi saya sudah diberitahu bahwa mereka tidak ingin mengganggu MotoGP.
“Itu akan menjadi kesalahan, karena itu adalah andalan merek tersebut. Itulah kata-kata Stefan dan Hubert. Mereka adalah bosnya.
“Saya lebih suka mendengarkan mereka daripada membaca artikel di koran. Saya bertanya kepada sumbernya. Saya diyakinkan bahwa saya tidak perlu khawatir,” sebut Poncharal.
“Ya, mereka menderita dan harus membuat keputusan yang menyakitkan, tetapi itu bagian dari menjalankan bisnis. Hidup naik turun,” tutupnya.