JAKARTA – Pabrikan KTM AG serta dua anak perusahaan dari grup tersebut, resmi mengajukan permohonan pailit lantaran jumlah total utang ketiga perusahaan tersebut mencapai 2,9 miliar euro (sekira Rp48,5 triliun).
Dengan nilai utang yang menggunung tersebut, membuat 3 ribu lebih pekerja di pabrikan otomotif asal Austria itu terancam dipecat.
Seperti yang telah diumumkan sebelumnya, produsen sepeda motor KTM mengajukan permohonan kepailitan dengan tanggung jawab pribadi ke Pengadilan Regional Ried im Innkreis (Austria), Jumat 29 November 2024.
Hal tersebut menyangkut masa depan KTM AG dan dua anak perusahaannya, KTM Components GmbH dan KTM Forschungs und Entwicklungs GmbH. Ketiga perusahaan yang telah dinyatakan pailit tersebut berdampak pada 3.623 pekerjanya.
Menurut aplikasi reorganisasi, KTM AG memiliki utang sebesar 1,8 miliar euro. Alpenländische Kreditorenverband (AKV) memperkirakan total kewajiban ketiga perusahaan tersebut mencapai 2,9 miliar euro, dengan sekitar 2.500 kreditur.
KTM AG berhutang sekitar 1,3 miliar euro kepada beberapa bank di Austria. Mereka juga meminjam sekitar 365 juta euro kepada para pemasok.
Selain itu, KTM ada surat utang sebesar 80 juta euro dan gaji karyawan yang belum dibayar sebesar 40 juta euro.
Pierer Mobility AG, sebelumnya telah berbicara tentang kebutuhan keuangan dalam ‘kisaran tiga digit juta euro’. Dalam beberapa hari terakhir, para ahli keuangan telah mengasumsikan angka hingga satu miliar euro.
Faktanya, utang KTM AG mencapai hampir 2 miliar euro dan utang ketiga perusahaan tersebut mencapai hampir 3 miliar euro merupakan kejutan yang membuat heboh Austria pada Jumat. Ini adalah kebangkrutan terbesar sepanjang 2024 di negara tersebut.
Baca juga: MotoGP: Diguncang Krisis Keuangan, Bagaimana Masa Depan KTM untuk Musim 2025?
Proses kepailitan belum dibuka dan dapat berlangsung paling cepat pada Jumat. Para kreditur akan menerima cicilan sebesar 30 persen, yang harus dibayarkan dalam waktu dua tahun, sejak diterimanya rencana restrukturisasi.
Banyak karyawan yang khawatir akan nasibnya. Sebanyak 3.623 pekerja yang terkena dampak akan kehilangan gaji November dan bonus Natal. Mereka akan dibayar melalui Dana Kompensasi Kepailitan, yang bisa memakan waktu berbulan-bulan.
Berbagai upaya telah dilakukan prinsipal KTM untuk mengatasi tekanan krisis tersebut, seperti menghilangkan 500 pekerjaan tambahan, memberhentikan ratusan karyawan, termasuk upaya mengurangi produksi dan menerapkan pengurangan jam kerja. KTM sendiri memiliki surplus dengan sebanyak 100 ribu sepeda motor tidak terjual.
Penyesuaian dan penghematan yang dilakukan KTM pun sepertinya bakal berdampak kepada kelangsungan proyek otomotif mahal mereka seperti MotoGP.
Untuk MotoGP, merek yang terkenal dengan slogan ‘Ready to Race’ itu harus merogoh kocek 70 juta euro (Rp 1,1 triliun) setiap musimnya, yang tentunya sangat membebani keuangan perusahaan.
Selain itu, KTM juga memiliki banyak program otomotif di level junior. KTM memiliki tim di Moto3 dan Moto2. Mereka juga memiliki program pembibitan pebalap muda yang sangat terkenal di Eropa dengan nama Red Bull Rookies Cup.