JAKARTA – Pembalap MotoGP Repsol Honda, Marc Marquez memarahi mekanik HRC yang menangani motornya di balapan MotoGP seri Portimao, Portugal, Minggu (24/4).
Marquez sang juara dunia MotoGP 2019 itu, mengaku tidak puas dengan performa Honda RC213V tunggangannya.
Menurut Marquez, motornya sama sekali tidak kompetitif ketika balapan di Portimao.
Marquez tertinggal 16 detik dari Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha).
Mantan bos besar LCR Honda, Oscar Haro menyebutkan, bahwa terjadi ketegangan di pit HRC.
Berita ini diperoleh dari teman-temannya.
“Marquez marah. Marquez merasa tidak nyaman dengan motornya hingga harus puas finish ke-6.”
“Saya telah berbicara dengan orang-orang di tim, dan mereka bekerja seperti binatang. Tetapi tidak ada yang baru. Marc dan Pol adalah dua pebalap yang hebat, tetapi dalam situasi balapan kering yang normal. Maka motornya belum kompetitif. Marc marah karena motornya tidak oke saat balapan untuknya,” terang Ocsar Haro yang sebelumnya sebagai Direktur Tim LCR Honda sebelum mengundurkan diri akhir musim 2021 lalu.
Baca juga: Nyeri Bahu, Francesco Bagnaia Belum Pasti Turun di Balapan MotoGP Jerez
“Minggu setelah balapan ada ketegangan di HRC, di pit karena Marc tidak nyaman. Dia harus melakukan apa yang selalu dia lakukan, membuat perbedaan, tetapi ada saatnya kamu bosan melakukannya.”
Mengapa Ducati dan Aprilia selalu mencari solusi dan mereka mendapatkannya.
Karena logistik mereka di Eropa, semuanya menjadi lebih praktis.
“Sedangkan jika di Jepang ? Buat briefing, itu selesai pukul 22:00, kemudian kirim ke Jepang, mereka tidur, ketika mereka bangun mereka melihatnya di komputer, mereka meneruskannya ke manajer proyek. Seminggu waktunya untuk membaca email, ”tambah Oscar Haro yang berkebangsaan Spanyol dan ini dilansir dari Corsedimoto.