MTI Kepri: Polemik Driver Online dan Konvensional di Batam Kegagalan Dishub

Driver Online Batam
Driver online saat berkumpul di sekitar Bandara Hang Nadim Batam. (Foto: Randi Riezky K)

BATAM – Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Wilayah Kepulauan Riau (Kepri) turut menyoroti polemik antara driver online dan taksi konvensional di Bandara Hang Nadim Batam beberapa waktu lalu.

Sebelumnya diketahui sekitar 700 driver online yang tergabung dalam Komando mendatangi Bandara Hang Nadim setelah rekan mereka mengalami persekusi oleh driver taksi konvensional.

Melihat permasalahan ini, MTI mendesak Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, untuk segera menangani konflik berkepanjangan antara driver taksi online dan taksi konvensional di Kota Batam tersebut.

Seba, kekisruhan yang berlarut-larut ini, menurut MTI, juga diakibatkan oleh ketidakmampuan Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Kepri dalam menyelesaikan masalah secara tegas dan efektif.

“Jangan biarkan para driver taksi online dan konvensional terus berseteru. Ini jelas memperburuk citra Kota Batam dan Provinsi Kepri secara keseluruhan. Dampaknya bisa dirasakan oleh sektor pariwisata, baik lokal maupun internasional,” kata Ketua MTI Wilayah Kepri, Syaiful Jumat 5 Juli 2024.

Syaiful menyatakan, sejak terjadinya konflik antara taksi online dan konvensional, Dishub Provinsi Kepri belum mampu memberikan solusi konkret, meskipun mereka adalah pihak yang bertanggung jawab dalam urusan transportasi.

“Ini menimbulkan pertanyaan besar, apakah Kepala Dinas Perhubungan tidak mau atau tidak mampu menyelesaikan masalah ini. Saya sungguh heran, berbeda dengan Kepala Dinas sebelumnya yang segera turun tangan menyelesaikan konflik,” ungkapnya.

Syaiful pun mengungkapkan keprihatinannya terhadap situasi ini. Hal ini dikarenakan pihaknya sering menerima video keributan dari driver online, konvensional, serta masyarakat Batam.

“Saya berharap Gubernur Kepri, Bapak Ansar Ahmad, segera mengambil tindakan untuk menyelesaikan kekisruhan ini,” ujarnya.

Syaiful menambahkan bahwa sebagai organisasi transportasi, mereka hanya bisa memberikan masukan dan solusi terbaik. Namun, eksekusi dan tanggung jawab tetap berada di tangan Dinas Perhubungan Provinsi Kepri.

Baca juga: Ratusan Driver Online Geruduk Bandara Hang Nadim Batam

Sementara itu, hingga berita ini terbit, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kepri, Junaidi, yang dicoba dikonfirmasi belum memberikan tanggapan mengenai penyelesaian konflik antara driver taksi online dan konvensional yang sering terjadi di Kota Batam. (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News